Quatly Alkatiri, dari beliau aku belajar tentang banyak hal mulai dari politik, kehidupan sehari-hari, kehidupan berumah tangga hingga perihal bagaimana memuliakan seorang ibu, sosok penting dalam kehidupan kita.
Betapa banyak agenda penting baik internal partai ataupun ekternal, agenda kedewanan hingga agenda silaturahim yang mendadak beliau tidak bisa menghadirinya hingga kami harus menggeser tanggalnya, hanya karena beliau ingin hadir menemani sang ibu.
Beberapa bulan terakhir ini memang kesehatannya Umi Hindun, ibu beliau mengalami penurunan. Terkadang harus sampai masuk rumah sakit, terkadang hanya rawat jalan di rumah dengan infus terpasang dan pantauan dokter yang datang setiap hari.
Ketika di rumah pun, dengan sabar pak Quatly merawat Umi Hindun yang duduk di kursi roda. Diajaknya ke taman belakang rumah atau taman depan rumah. "Umi mau kemana pak" tanyaku. "Enggak kemana-mana, umi duduk disini biar bisa liat taman dan jadi fresh" jawabnya. Pagi itu aku sampai rumah Wiropaten sedang liat umi duduk di teras depan rumah lihat taman depan yang sedang diperbaiki supaya keliatan lebih hijau lagi ditemani anak perempuan dan anak laki-lakinya.
"Ayo umi, umi harus makan. Umi pengen makan apa, kita belikan. Ayo umi, obatnya mudah umi. Makan yang disenangi umi, tidur yang cukup, minum vitamin. Quatly suapin.", ucap pak Quatly. Ku lihat dengan sabar beliau menyuapi ibunya di teras belakang rumah setelah kami selesai meeting di rumah Wiropaten.
"Umi ini susah sekali makannya mbak, tapi kalau makan disuapi sama Quatly pasti dia langsung mau dan habis banyak" ucap bu Mila putri beliau yang duduk disampingku. Pagi itu aku makan semeja sama umi hindun, bu mila dan bu wardah istrinya.
Ditengah-tengah kesibukannya, agenda yang padat merayap, agenda yang selalu beliau tulis di aplikasi pengingat di handphone pribadi lengkap dengan keterangan jamnya supaya tidak terlewat....beliau selalu memuliakan ibunya, selalu hadir menemani ibunya, mengabulkan semua keinginan ibunya, mengajak jalan-jalan ibunya ke tempat-tempat yang menyenangkan hanya sekedar refreshing hingga berwisata kuliner diajaknya adik-adik dan keponakan turut serta. MasyaaAllah...
"Tadi pagi semuanya normal mbak debi, Quatly sudah ketemu sama dokter-dokter yang merawat umi, lihat hasil yang terpantau itu bagus semua normal semua hingga Quatly minta izin untuk berangkat ke Klaten tapi jam 1 siang umi drop kritis. Saya langsung kasih kabar gimana ini umi kritis. Ya, saya langsung pulang sekarang begitu jawabnya mbak", ucap bu mila saat kutemui semalam di rumah Wiropaten. Dengan mata sembab, ku peluk bu Mila.
Jadi teringat kisah Uwais Al Qarni yang menggendong ibunya dari Yaman ke Mekah untuk pergi haji. Bila dihitung jarak dari Yaman hingga ke Mekah adalah 1.119 kilometer. MasyaaAllah. Sosok yang tidak terkenal diantara penduduk bumi, namun sangat terkenal diantara penghuni langit. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa sebaik-baik tabi'in atau pengikut adalah seorang laki-laki yang biasa dipanggil Uwais. Nama lengkapnya Uwais al Qarni. Dia seorang yatim dan hanya tinggal bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh di Yaman. Uwais juga memiliki penyakit belang di tubuhnya. Uwais dan ibunya adalah keluarga fakir. Rasulullah sempat berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais. "Carilah ia (Uwais al Qarni), dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian," sabda Rasulullah seperti diriwayatkan dalam hadist Shahih Muslim. Uwais, sosok pemuda yang selalu memuliakan ibunya, selalu memenuhi permintaan ibunya.
Aaaah rasanya jadi iri, di usia senja umi hindun dikelilingi oleh anak-anak yang sangat berbakti sama beliau. Hingga akhir hayatnya, selalu ditemani anak pertamanya Quatly Alkatiri yang menjadi tauladan diantara keenam adiknya dan puluhan keponakan serta cucunya. "Mohon do'anya ya debi, semoga umi husnul khotimah. Saya sangat bersyukur bisa membacakan talqin di telinga umi saat-saat terakhirnya tadi", pungkasnya.
Selamat jalan umi Hindun, terakhir ketemu tanggal 15 Februari lalu saat sebelum berangkat reses, makan siang semeja sama beliau. Terlihat makannya lahap sekali. Tapi sejak tanggal 2 Maret beliau masuk ICU dan kemarin sore beliau berpulang. Husnul khotimah umi Hindun, aamiin.
Solo, 17 Maret 2022
Debi Rastyarini
Staff Wakil Ketua DPRD Jateng
0 Komentar