Literasi Media Bareng Cing Mabrur



Kemarin, tak ada panggilan pada saya untuk bantu kabinet. Yang ada adalah WA dari Ustadz R. Irwan Waji (BK DPW PKS Sulsel) untuk menjadi MC acara Pelatihan Peningkatan Wawasan (PPW) perihal 'Literasi Media' bareng Ahmad Mabruri atau yang akrab disapa Cing Mabrur (Humas DPP). Acara ini lanjutan dari dua seri sebelumnya yakni tentang ‘Kematangan Berpikir’ oleh Muhammad Said (BK DPP) dan ‘Dinamika Partai Politik Dalam Proses Pengambilan Keputusan Politik’ oleh Al Muzzammil Yusuf (Polhukam DPP).


Seperti lazimnya, acara diawali dengan tilawah. Lanjut sambutan. Sebelum masuk ke materi, kenalan lebih dekat dulu dengan Cing Mabrur yang tak lagi berambut gondrong. Di struktur partai, warga Bogor ini, punya rekam jejak panjang urusan humas dan semacamnya. Sejak Presiden PK(S) masih NMI, beliau sudah masuk di jajaran pengurus pusat sebagai staf Biro Komunikasi Kesekjenan. Geser ke era HNW, bertugas selaku Ketua Departemen Media di Badang Pemenangan Pemilu. Geser lagi ke zaman TS, jadi Ketua Badan Kehumasan. Tugas kehumasan sempat off di era LHI/AM. Terus beralih sebagai Wakil Ketua Bidang Seni Budaya di zaman MSI. Dan saat ini, di era AS yang dilanjutkan oleh AH, didapuk sebagai Ketua Bidang Humas DPP PKS. Kosong-satu-nya Humas PKS.


Di zona lain, Cing Mabrur adalah Pemimpin Redaksi dan Pemimpin Umum Majalah Ummi, Annida, dan Saksi kurun 1990 – 2018. Saya termasuk yang dapat manfaat dari majalah Annida. Di situ ada cerpen berjudul ‘Firasat Sandi’. Ceritanya tentang seorang yang punya feeling temannya akan akan meninggal. Tapi ternyata, di ujung cerita ia yang meninggal lebih awal. Majalah itu salah satunya memang menargetkan pembaca dari kalangan anak muda yang mau baca fiksi Islami. Amanah lain, saya baru tahu, ternyata Cing Mabrur juga pernah jadi staf khusus Menkominfo 2009 – 2014. Beliau juga masuk Dewan Pengawas Kantor Berita Nasional ANTARA 2013 – 2017. Kini, masuk usia 56 tahun, ayah tujuh anak dan kakek dua cucu ini tetap semangat olahraga. Senang lari. Bukan lari dari wartawan ya, hehe. Lari maraton.


Urusan akun media sosial, Cing punya website pribadi. Juga main di Facebook, Instagram, X, Youtube, TikTok, dan sibuk di WA juga ladeni pertanyaan wartawan. Menurutnya, penting bagi seluruh Anggota PKS untuk masuk ke semua platform karena di sana ada pertarungan digital. Media sosial jadi battle ground yang memengaruhi persepsi publik. Paling tidak, kata Cing Mabrur, dengan masuk ke arena ini, bisa kontribusi lewat like, comment, dan share. 


Cing minta peserta santai saja ikuti materinya; 'Framing dan Pembentukan Persepsi di Media Sosial'. Framing media bisa menggiring persepsi khalayak ramai. Dan itu dalam tempo yang singkat. Apalagi bila dibantu dengan bot. Hoax yang sengaja didesain untuk men-downgrade PKS itu kenyataan. Maka perlu kewaspadaan. Mesti ada kemauan untuk verifikasi berita-berita yang punya gelagat jahat. Cing Mabur menyebut satu judul buku; Computational Propaganda. Di situ dipaparkan bagaimana teknologi digital mengubah cara politik dijalankan. Pun soal ancaman propaganda digital pada demokrasi, dan lain-lain. 


Lalu bagaimana menyikapi Framing Media? Arahan Cing Mabrur, perlu peningkatan literasi digital. Itu tadi, tabayyun dulu, verifikasi baik-baik. Cek sumber beritanya dari mana? Hati-hati dengan bot dan akun palsu. Pun, dianjurkan untuk membaca berbagai sumber berita yang punya perspektif berbeda terhadap suatu isu. Dengan demikian, asupan informasi kita lebih utuh dan seimbang. Jaga sikap kritis. Acap kali, framing dirancang untuk memancing emosi agar target marah dan ketakutan. Think twice, act wise kalau kata orang sana. Ambil waktu untuk merenung dan re-check. Santuy. 


Cing Mabrur mencantumkan QS Al Hujurat ayat 6 di bagian akhir slide nya yang artinya;


“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”


Terima kasih Cing Mabrur sudah berkenan berbagi. 


~


Azwar Tahir

Reli PKS Sulsel

Posting Komentar

0 Komentar