Isu Kebangkitan PKI dan Harapan Seorang Ustadz NU Pada PKS



Minggu kemarin saya ketemu salah seorang guru saya. Seorang ustadz yang banyak mengisi majelis taklim, tahlilan, maulidan di Kabupaten Bekasi.
Tak seperti biasanya, saat ketemu itu ia agak sedikit murung. Tersirat kegusaran! Ada hal besar yang sedang dipikirkannya.
"Kenapa, Tadz?" tanya saya.
"Kok jadi begini ya. Segala PKI mau bangkit. Segala Pancasila mau dikecilkan?"
Lantas ia bercerita banyak hal tentang informasi yang didapat dari koleganya yang berlatar aparat kepolisian dan tentara.
Tentang ideologi komunisme yang saat ini kembali banyak diperbincangkan. Ia juga bercerita tentang sejarah masa lalu, saat PKI menjadikan agama sebagai musuh.
"Sudahlah! Komunis itu masa lalu. Terus Pancasila itu udah jadi kesepakatan. Sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa. Udah jangan diubah-ubah!" katanya.
Terus terang, kalau ketemu beliau saya jarang sekali ngobrol soal politik, karena terkadang beda pandangan malah menghasilkan riak-riak, mending cari persamaan.
Saya kembali mendengarkan
Nyimak!

Kemudian ia berbicara tentang partai politik. Tentang PKS. Partai Keadilan Sejahtera.
"Sekarang saya berharap banget sama PKS. Pokoknya tolong jaga umat. Konsisten berjuang buat rakyat di DPR. Kang Enjang tolong bilangin ke PKS ya!"
Tentang konsistensi PKS. Ia juga berharap kader-kader PKS bisa menjaga dirinya, karena pasti akan banyak rintangan dan jebakan.
"Jangan sampai kejadian jelang pemilu 2014 terulang lagi. Yah saya sih mengerti kasus LHI tu bisa saja jebakan, tapi kan masyarakat mah tahunya ya itu dari berita. Pokoknya hati-hati," tegasnya.
#
Selepas ia pamit, saya baru coba cari tahu apa yang sedang terjadi di jagat perpolitikan nasional. Lalu ketemulah dengan istilah RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila).
RUU apalagi ini? Mantengin RUU Omnibus Law dan perkembangan Covid-19 berikut dampak sosial ekonominya saja udah lieur.
perdebatan tentang TAP MPRS XXV/MPRS/1966 tentang pelarangan ajaran komunisme, marxisme dan leninisme di Indonesia yang tidak dimasukan sebagai ruh dalam RUU HIP.
Pantas saja Pak Ustadz khawatir banget.
Saya cek bagaimana sikap PKS?
Ternyata PKS ingin agar TAP MPRS ini dimasukkan dan hal ini sejalan dengan aspirasi MUI.
Lalu ada lagi istilah baru Trisila dan Ekasila. Jadi Pancasila mau diperas menjadi Trisila dan berlanjut jadi Ekasila? Apa pula ini?
Sepakat dengan Pak Ustadz. Sudahlah Pancasila sudah jadi kesepakatan bersama. Sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa, sila kelima Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tinggal dijalankan saja.
#
Saya sudah menyampaikan pesan dan harapan Pak Ustadz ke orang PKS.
Kabar terakhir, dari Anggota Fraksi PKS DPR RI Dr. Mulyanto menyebutkan kronologis terakhir perkembangan RUU HIP.
Di sidang paripurna terakhir, hanya PKS dan Demokrat yang menolak menandatangani draft RUU HIP ini.

Enjang Anwar Sanusi

Posting Komentar

1 Komentar

  1. ===Agens128 Bandar Judi Online Free Coin===

    Pakai Pulsa Tanpa Potongan
    Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
    Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
    Game Populer:
    =>>Sabung Ayam S1288, SV388
    =>>Sportsbook,
    =>>Casino Online,
    =>>Togel Online,
    =>>Bola Tangkas
    =>>Slots Games, Tembak Ikan
    Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
    || Online Membantu 24 Jam
    || 100% Bebas dari BOT
    || Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA

    WhastApp : 0852-2255-5128
    Agens128 Agens128

    BalasHapus