Ternyata 8 Presiden Indonesia, Semuanya Berpartai



oleh: Enjang Anwar Sanusi 


Setelah ramai pemberitaan soal perubahan konstelasi yang terjadi seputar Pemilihan Gubernur DK Jakarta, saya baru berpikir tentang hal ini. Ternyata seluruh Presiden Indonesia, enam mantan presiden, satu yang sedang menjabat dan satu yang akan dilantik bulan Oktober 2024 nanti semuanya merupakan politisi kader partai politik. 


1. Soekarno


Soekarno mendirikan PNI tahun 1927, jauh sebelum Indonesia merdeka. Melalui PNI pula ia menggerakkan, membagikan pemikiran, mencetak kader-kader menuju Indonesia merdeka. 

 

2. Soeharto


Partai Golkar pada awalnya bernama Sekretariat Bersama (Sekber) Golongan Karya, didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Tempat berkumpulnya organisasi-organisasi fungsional yang mengimbangi paham komunisme saat itu. 


Pada saat orde baru berkuasa, Golkar adalah organisasi terpenting dalam skema tiga kaki ABG (ABRI, Birokrat, Golkar). Presiden Soeharto adalah dewan pembinanya.


3. Baharuddin Jusuf Habibie 


Baharuddin Jusuf Habibie, teknokrat lulusan Jerman. Saat kembali ke tanah air dan masuk ke dalam pemerintahan. Ketika menjadi Menteri Riset dan Teknologi dan memimpin balasan lembaga penelitian, ia juga tetap tak menolak menjadi anggota Golkar. Bahkan setelah tidak jadi presiden dan orde baru runtuh, ia masih tercatat sebagai Dewan Pembina Partai Golkar.


4. Abdurahman Wahid 


Partai Kebangkitan Bangsa didirikan di Jakarta 23 Juli 1998. Lahir di awal orde reformasi, berbarengan dengan ratusan partai politik lainnya. Abdurahman Wahid adalah pendiri PKB. 


PKB pada tahun 1999, bersama PAN, PBB dan Partai Keadilan menggalang Poros Tengah. Menjadi penengah antara Partai Golkar dan PDI P. Melalui PKB dan Poros Tengah itu beliau menjadi Presiden RI ke empat.


5. Megawati Soekarnoputri Putri 


PDI dilahirkan 10 Januari 1973. Fusi dari PNI dan beberapa partai nasionalis. 


Tahun 1997 terjadi dualisme kepengurusan di PDI. Pada tahun 1999, PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri mengubah nama menjadi PDI Perjuangan. 


Megawati Soekarnoputri adalah sosok sentral PDI Perjuangan, dari awal era reformasi sampai saat ini. Hampir tiga puluh tahun menjadi ketua umum. 


6. Susilo Bambang Yudhoyono 


Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak begitu dikenal saat awal reformasi. Perwira tinggi militer yang dikenal publik saat itu adalah Wiranto dan Prabowo. 


SBY dikenal ketika menjadi menteri dan semakin dikenal ketika perselisihannya dengan Presiden Megawati Soekarnoputri viral.


Ternyata ia tak berdiam diri. Ia menjadi tokoh di belakang lahirnya Partai Demokrat. Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Pendirian partai ini sangat erat kaitannya dengan niat SBY mengikuti kontestasi Pilpres 2004. 


7. Joko Widodo 


Joko Widodo adalah pengusaha di Solo. PDIP mencium potensi besar tokoh ini. Tahun 2004 ia direkrut menjadi kader dan tahun 2005 memenangkan kontestasi Pilkada Kota Surakarta dengan perolehan suara 36 persen. Pada 2010 kembali maju dan mendapatkan suara 90 persen lebih.


Perjalanan selanjutnya menjadi gubernur DKI Jakarta tahun 2012 dan menjadi Presiden RI dua periode sejak 2014.


8. Prabowo Subianto


Sama seperti BJ Habibie, pada awalnya Prabowo Subianto adalah kader Partai Golkar. Saat tersisih dari kontestasi kepemimpinan di Partai Golkar, ia memilih keluar dan mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008. 


Cita-cita utama partai ini cuma satu. Mengantarkan Prabowo Subianto menjadi Presiden RI. 


Upaya ini dilakukan konsisten. Tahun 2009 berkoalisi dengan PDIP. Prabowo menjadi calon wakil presiden bagi Megawati Soekarnoputri. 


Tahun 2014 dan 2019 menjadi calon presiden yang berhadapan dengan Joko Widodo. 


Tak kenal kata menyerah, tahun 2024, Partai Gerindra berhasil mewujudkan cita-cita itu. Prabowo Subianto berhasil menjadi Presiden ke 8 Republik Indonesia. 


#


Crystal Clear ya! Sangat jernih. Semua Presiden Republik Indonesia ternyata mau menjadi bagian dari partai politik. 


Bentuk negara republik telah menjadi konsensus nasional yang disepakati para pendiri bangsa. Partai politik memegang peranan penting dalam sistem pemerintahan di negara demokrasi. Jika ada yang masih kurang atau partai politiknya dirasa kurang bagus, ya monggo masuk. Menggenapi dan memperbaiki. Dibuat lebih ideal. 


Demikian!

Salam 

Posting Komentar

0 Komentar