Sore itu Amat duduk berselonjor di serambi Musholla. Lumayan capek juga ngebantuin Imat membersihkan Musholla, meski ukuran mushollanya terbilang kecil.
Kali ini Amat sengaja membantu Imat karena belajar dari pengalaman yang lalu. “Siapa tahu ada rejeki lagi hari ini,” demikian Amat membatin.
Hati Amat berbunga-bunga penuh harapan ketika Ustadz Noer terlihat mendatangi Musholla. Amat segera menyambut beliau. “Assalaamu’alaikum Ustadz. Udah rapi bener, nih. Mo jalan-jalan apa cuma mo mampir ke sini?”
“Wa’alaikumus salaam wa rahmatullah wa barakaatuh,” jawab Ustadz Noer. Beliau menambahkan, “sebenarnya ana memang sengaja mau mampir ke sini. Ente lagi apa, Am?
“Lagi istirahat, Ustadz. Capek banget habis bersihin Musholla. Meski tadi dibantu Imat,” jawab Amat mencari simpati. “Saya mau istirahat sambil nunggu buka puasa di sini,” demikian tambahnya sambil berharap ada lembaran kertas berharga yang keluar dari kantong Ustadz Noer.
Sementara itu, Imat datang dari arah tempat wudhu. Wajahnya masih basah dengan air wudhu. Kaos dan training yang tadi dipakai saat membersihkan Musholla sudah diganti dengan Baju Taqwa plus sarung. “Assalaamu’alaikum, Ustadz,” sapanya dengan penuh hormat.
“Wa’alaikumus salaam wa rahmatullah wa barakaatuh,” jawab Ustadz Noer. “Udah rapi begini, mau kemana, Im?” tanya Ustadz Noer.
“Ga kemana-mana, Ustadz. Cuma mau ngaji aja di sini,” jawab Imat.
“Nah, kebetulan,” kata Ustadz Noer. “Ente temenin ana, ya. Ana diminta Haji Murad ngasih taushiyah di acara ifthar jama’i di kantornya. Kita sekalian buka puasa di sana nanti.” “Labbaik, Ustadz,” jawab Imat.
Amat terguncang. “Ustadz, saya ga diajak?”
“Ente kan masih capek. Ente istirahat aja,” kata Ustadz Noer. Beliau dan Imat segera berangkat. “Assalaamu’alaikum…”
Amat cuma bisa bengong (lagi).
=o0o=
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Al Insyirah : 7)
Mas Toto
kisah Imat-Amat sebelumnya: Rajin Pangkal Rezeki
0 Komentar