Selamat! Karawang Punya Wakil Bupati Baru




Dari hasil real count hitungan nyata seluruh TPS, Pasangan Cellica Nurrachadiana - Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang tak terbendung dengan raihan suara 60,04 persen. Sebuah kemenangan yang sangat meyakinkan! 


Sebenarnya saya sempat khawatir ketika bupati dan wakil bupati petahana berpisah dan memilih saling berhadapan di 2020 ini. Karena hal seperti ini bisa dimanfaatkan calon ketiga seperti yang pernah terjadi di Kabupaten Bekasi 2012. Namun ternyata kepercayaan masyarakat Karawang tetap tinggi kepada Cellica. 



Ada beberapa hal yang mendorong Cellica - Aep mendapatkan suara yang signifikan. Ini menurut saya: 


1. Kemampuan Cellica 

Hasil Pemilu Legislatif tahun 2019 di Karawang bisa jadi barometer, betapa Cellica memberikan pengaruh. Suara Partai Demokrat kembali anjlok di 2019 di wilayah Jawa Barat, tapi tidak demikian di Karawang. 


Partai Demokrat mengalami kenaikan yang signifikan di DPRD Kabupaten Karawang. Pemilu 2014 mendapatkan enam kursi, di 2019 mendapatkan 9 kursi. Cellica mampu mengkonversikan kepemimpinannya di eksekutif ke pemilu legislatif. 


2. Menjaga Hubungan Baik dengan PKS 

PKS on fire di Karawang. Perolehan kursinya di Pemilu 2019 naik 100 persen. Cellica sendiri sudah bersama-sama dengan PKS sejak dia mencalonkan diri jadi wakil bupati di Pilkada 2010. 


Di Pilkada 2015, Cellica mempercayakan penuh urusan saksi pilkada ke PKS dan terbukti efektif. 


Di 2020, ia kembali mempercayakan urusan ini kepada PKS. Ini pilihan tepat! Untuk urusan keamanan dan keselamatan suara rakyat di pemilu, memang PKS paling terukur dan disiplin. Cellica mampu menjaga ini. 


3. Tepat Memilih Calon Wakil Bupati 

Haji Aep sosok muda asli Karawang. Pengusaha sukses namun gak sombong. Gaya tutur katanya lembut, santai, someah kabatur, cair dengan berbagai kalangan. Hal ini memberikan kepercayaan lebih kepada masyarakat bahwa Cellica-Aep bisa lebih baik dari yang sebelumnya. 


4. Omnibus Law Ciptaker 

Karawang saat ini adalah lumbung pekerja nasional. Tepat dimasa kepemimpinan Cellica, untuk urusan upah minimum, Karawang menggeser Bekasi dan DKI Jakarta menjadi daerah dengan upah tertinggi di Indonesia. Hubungan Cellica dengan kalangan buruh bisa dirawat dengan baik. 


Disisi lain, motor utama partai pendukung Cellica-Aep, Demokrat dan PKS di tingkat nasional adalah partai yang saat ini berpihak pada buruh dalam pengesahan RUU Omnibus Law Ciptaker menjadi UU 11 tahun 2020. Ya sudah! Buruh otomatis pilih yang ini. 


5. Lobster-Bansos 

Sebulan terakhir ini, KPK RI meningkatkan eskalasi. Dua kasus besar korupsi terungkap. Pertama adalah korupsi import benih Lobster yang melibatkan politisi Partai Gerindra yang menjadi Menteri KKP. Kasus kedua adalah korupsi bansos yang melibatkan politisi PDI-P yang menjadi menteri sosial. 


Hal ini bukan tidak mungkin sangat berpengaruh bagi kalangan masyarakat yang awalnya belum punya pilihan. Bagi mereka yang selama ini masih memilih netral. 


6. Apalagi ya? 

Warga Karawang yang tinggal di Karawang pasti lebih paham dan tahu, kenapa mereka memutuskan Cellica-Aep layak. 


Semoga bisa terus meningkatkan pelayanan kepada  rakyatnya. Pupuk terus rasa keadilan untuk kesejahteraan. Karawang jauh lebih baik lagi. Insyaallah. 


Presiden ReLi 


Enjang Anwar Sanusi

Posting Komentar

1 Komentar