Rumah Berpindah Hampir 100 Meter, Aquarium Masih Utuh dan Ikan Masih Hidup


Cerita dari Gempa Palu

Bismillahirrahmanirrahim

Waktu gempa itu, saya habis pulang jemput anak sekolah, Ustadz. Jadi, posisi itu, menjelang Maghrib itu memang anak-anak sudah di mobil semua. 

Jadi, pas mendekati 5 menit sebelum sampai rumah, mendadak anak saya yang ketiga itu minta dibelikan martabak yang ada di lampu merah. Jadi saya bilang, kita akan beli martabak kalau kemudian yang antri nggak banyak. 

Nah, ternyata pas lewat situ yang antri cuma satu. Makanya, ya sudah kita turun.

Pas anak saya mau turun itu, gempa hebat itu. Baru buka pintu langsung gempa hebat, langsung masuk lagi. Jadi kita terguncang hebat di mobil, langsung turun. Nah, pas saat itu, kita lihat itu tanah amblas di depan kita. 

Mungkin kalau anak saya nggak minta beli martabak tadi, mungkin jadi korban. Qadarullah, memang Allah masih selamatkan kami. Alhamdulillah ala kulli hal. 

Saya baru tahu kondisi rumah itu besoknya. Tapi, anak saya datang ke lokasi rumah kami. Dia bilang, "Ummi, udah nggak ada rumah sisanya."

Nah, besok siangnya adik ipar saya datang. Katanya, rumah masih ada, masih utuh. Makanya, saya minta tim, teman-teman untuk coba selamatin apa yang bisa diselamatin. Karena kondisinya kan udah retak. 

Jadi, alhamdulillah motor sudah bisa diambil. Mobil tidak apa-apa. Jadi cuma tergoncang, tapi nggak rusak. 

Jadi, rumah itu, yang di ruang tamu itu ada motor yang terstandar dua. Baru, sampingnya itu ada aquarium, dan aquarium itu mejanya kecil. Yang ternyata ketika anak saya masuk ke sana, pas lihat aquariumnya masih ada, ikannya masih ada. Dan tidak bergeser satupun itu posisi di tempat ruang tamu. 

Dan di belakang itu kan ada loteng. Nah, loteng itu juga nggak ambrol. 

Rumah berpindah kurang lebih mungkin hampir 100 meter. Jadi, dia kayak berjalan. Dan subhanallah-nya ya itu, dia sampai teras gitu. Sampai jalan depan rumah, begitu. 

Dia terseret begitu. Maksudnya, kalau mau pakai logika agak impossible. Tapi kita yakin Allah. Ya, Allah Yang Paling Tahu lah. 

Saya pikir, Allah ingin memberikan hikmah mungkin ya. Saya yakin mungkin Allah ingin menjaga. Saya yakin kalaupun mungkin masih di dalam, mungkin kami juga selamat gitu ya. Karena memang posisinya tidak hancur langsung amblas kayak yang lainnya. Tapi hanya seperti berjalan aja rumah itu. 

Tapi saya yakin, ketika kami Allah selamatkan masih di dalam mobil, itu jauh lebih baik mungkin. Karena, kalau di rumah mungkin panik. Ya, Qadarullah. 

Kalau saat ini kondisinya anak-anak masih trauma. Karena, kami kan jaraknya cuma terhenti beberapa meter dari ujung amblesnya itu. Jadi, kalau kami itu nggak berhenti, mungkin ikut tenggelam dengan di situ. 

Jadi, alhamdulillah ala kulli hal, Allah masih memberi keselamatan sama kami. 


[Disampaikan oleh Ibu Erni Yulianti -Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Sulteng- kepada Ustadz Aus Hidayat Nur -Ketua DPP PKS Wilda Sulawesi- pada Kamis, 4 Oktober 2018 di Posko PKS Sulteng]

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Masya Allah... mendengar cerita ini sempat merinding mengingat kuasa Allah. betapa Allah memberikan takdir yang berbeda agar menjadi ibrah bagi yang lainnya. segala puji dan syukur kepada Allah

    BalasHapus
  2. mungkin bisa ditambahkan foto kondisi rumahnya min...

    BalasHapus