oleh: Azwar Tahir
Epik sekali Skakmat Pak Anies dengan kuda hitam kala tanding dengan Pak Hantoyo, Selasa, 7 November lalu di Desa Kracak Ajibarang Banyumas. Tonton di sini:
@aniesbaswedan Main catur lawan Pak Hantoyo di Desa Kracak. Menang, skak mat dengan kuda hitam. :) #AniesBaswedan #catur ♬ original sound - Anies Rasyid Baswedan
Pak Anies senang main catur? “Percaturan politik.” Mungkin ada benarnya berpolitik itu mirip bermain catur ya, Pak? Pada catur ada seni mengolah strategi untuk memenangkan pertarungan. Dari catur kita melatih kearifan. Dalam mengatur serangan misalnya, butuh perhitungan yang matang, visioner, melampaui perkiraan lawan. Pun tentang seni bertahan seraya mencari celah untuk counter attack, memanfaatkan peluang memenangkan laga.
Beragamnya opsi langkah yang memungkinkan dikreasikan di atas papan catur menjadi cita rasa tersendiri. Pecatur ibarat panglima yang dituntut jeli dalam rencana, menyiapkan alternatif serangan, jitu memukul titik lemah lawan sebelum akhirnya leluasa mengobrak–abrik benteng hingga jantung pertahanan. Dan... Skakmat!
Meski nuansanya “battle” asyiknya para pecatur tetap happy, tetap fun, tetap akrab bersahabat. Menang kalah tetap main lagi dan lagi.
Museum Catur
Tabik Pak Anies, mau cerita pengalaman jalan-jalan ke museum catur di Ankara. Tersebutlah, Akın Gökyay, inisiator museum catur Gökyay Vakfı Satranç Müzesi, dibesarkan oleh ayah yang juga guru aljabar dan geometri sekaligus pemain catur piawai, Mehmet Gökyay. Perhatian Akın lebih khusus tertuju pada generasi muda. Menurutnya, catur bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kemampuan berpikir analitik dan multi-dimensi para pemuda. Dan keberadaan Gökyay Vakfı Satranç Müzesi adalah sarana untuk berbagi sisi artistik, budaya, dan sejarah catur itu sendiri.
Passion-based project Akın dirintis sejak 1975. Pada akhir Januari 2012, Guinness Records Books memberikan predikat “Biggest Chess Collection in the World” pada koleksi Akın. Beraneka papan dan bidak catur tertata rapi nan elegan. Dari Madagaskar hingga Chili, dari Turkmenistan hingga Meksiko, koleksi catur museum ini seperti bercerita tentang sejarah lintas negara serta deretan karakter yang mewarnai peradabannya. Berlokasi di distrik Altındag, Ankara, Turki, dalam kompleks bangunan berarsitektur tua para pengunjung bisa menikmati ratusan papan catur yang dikumpulkan dari 110 negara.
Bagi Akın catur bukan semata soal mainan intelejensi, atau soal adu taktik strategi, apalagi sebatas menang kalah. Tapi, catur lebih jauh adalah instrumen budaya dan perdamaian.
“Percaturan politik.” Asyiknya jika politik, layaknya bermain catur, di samping menjadi ajang adu kreatifitas, adu strategi, lebih jauh menghadirkan kedamaian, menjadikan masyarakat lebih intelek, lebih visioner, lebih arif dalam melangkah.
Kuda Hitam
Balik ke Skakmat Kuda Hitam Pak Anies. Kuda hitam. Kalau ada kontestasi, “kuda hitam” adalah simbol sosok yang awalnya tidak begitu diperhitungkan namun akhirnya keluar sebagai juara. Nah, kita berharap di ujung cerita nanti, Pak Anies yang juara Pilpres-nya, untuk Pileg, PKS dong.
~
penulis adalah penyuka catur yang mau tanding dengan Pak Anies
0 Komentar