Catatan Sejarah: Mimpi tahun 1998 di Gasibu yang Jadi Kenyataan Sepuluh Tahun Kemudian



Oleh: Soenmandjaja Roekmandis*

Sekejap menerawang ke kenangan 24 tahun yang lalu, kala awal Partai Keadilan (PK) dibentuk, Kantor DPW Partai Keadilan di Jl. Dederuk 21, dekat Gazibu. Ada Ramram Mansur Ramdani.


Saya acap "ngantor" ke DPW berangkat dari rumah, di Bogor ke Bandung, berkendara bis umum terkadang dengan "travel", tahun 1998-2000.


Saya bila bermalam selalu menginap di kantor DPW, ramai bersama yang lain. Saya tidur di ruang kerja beralas helai-helai koran dan sajadah.


Terkadang sekelebat melintas kenangan kalimat orasiku saat Deklarasi Partai Keadilan di Lapangan Gasibu, Bandung tahun 1998.  Kala itu saya proklamirkan:  “Insya Allah, sepuluh tahun yang akan datang, salah seorang kader Partai Keadilan akan menjabat di Gedung Sate itu, sebagai Gubernur Jawa Barat!!!”


Tak disangka dan tak diduga, hampir semua “yth para kuli tinta” alias wartawan yang hadir pada konferensi pers dan jamuan makan siang usai acara tersebut pada umumnya mempertanyakan kalimat “proklamasi” saya sebagai Ketua DPW Partai Keadilan tersebut. Bahkan sebagian besar “terkesan sangat mengerdilkan” Partai Keadilan yang disebutnya sebagai partai “anak bawang”.


Satu-dua bulan kemudian Ustadz Wahyudin Munawir, Bendahara dan Ustadz Amri Abu Syahid, membelikan beberapa kasur (spring bed). Ustadz Deni Nursani sering mengirimi kami soto daging untuk makan bersama di kantor DPW.


Tanggal 1 Oktober 1999 saya ditetapkan sebagai Anggota DPR/MPR RI No. Anggota A-271, sehingga pada tahun 2000 sebagai Ketua DPW saya digantikan oleh Ustadz H. Ma'mur Hasanuddin, M.A.

Baca juga: Kini Mahasiswa, Esok Pemimpin


Dari zaman Partai Keadilan hingga zaman Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Bila ada tugas dan bermalam di Bandung saya selalu menumpang tidur di kantor DPW.


Terkenang jua Ustadz Ma'mur Hasanuddin (Ketua DPW periode yang kedua, almarhum), Alm. Ustadz Tadjuddin Noer, Alm. Ustadz Ade Sya'bul Huda, Alm Ustadz Gaos Wahyudin, Alm Ustadz H.M. Sahal, Alm Ustadz Muhamad Taufik Ridlo (Ketua DPW periode yang ketiga), dan beberapa lainnya. 


Ada wajah Ustadz: H. Umung Anwar Sanusi, H. Thoriq, H. Elyas, H. Yunus Rasyidi, Anwar Yasin, Ach Noor Achidin Noor, Mang Asep, Dedy Ambara, Husin Albanjari, Ahab  Syihabudin, Achmad Ruyat, Ade Barkah, Tate Qomaruddin, Ahmad Heryawan Pertama, Abu Syauqie, Yayat Banten.


Suhartono, Oded Danial, Tetep Abdul Latif, Sopian Atsauri, Djalaluddin Asysyatibi, Eka Herdiana, Azhar Fauzi Said, Toha Masnun, dr. Encep Sugiana, dan masih sangat banyak lagi.


Demikian juga yang dari belahan Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat, Ustadz: Sadeli A. Karim, KH Acep Abdusysyakur (Alm), Wawan Samik, Ade Marfuddin, Sanuji Pentamarta, Yahya, Mas'a, Hidayat  Rahman, Dede Sukardi, ...


Rupanya, sepuluh tahun berselang, tepatnya tahun 2008, “doa proklamasi” itupun terkabul.  Ustadz H. Ahmad Heryawan terpilih dan dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat, bersama Dede Yusuf, sebagai wakil gubernur.


Maju terus Partai Kita Semua, semoga lebih beradab dan penuh berkah dalam berkhidmat untuk rakyat dan turut mengawal Proklamasi, eksistensi, reformasi, kedaulatan, dan kejayaan NKRI.


*tulisan tahun 2017, disunting seperlunya.



Posting Komentar

0 Komentar