Sejuta Pelajaran dari Jum'at Berkah



Oleh : Dina Suyatto


Pria bersepeda itu berhenti tepat di dekat tong sampah. Tangan lusuhnya mengais-ngais botol-botol bekas. Sekilas air mukanya  tampak cerah setelah menemuka sekantong roti tawar yang kondisinya sudah tak terlalu bagus.


Tim Sedekah Jumat Berkah (SEJUTA) Bekasi Timur bergerak mendekatinya. Mengulurkan sekantong sarapan pagi berupa nasi uduk lengkap dengan air mineral.


Senyum Si Bapak melebar sambil berkali-kali berucap terimakasih yang teramat dalam. Seakan mendapatkan anugerah rezeki dari Allah yang benar-benar dia butuhkan walau hanya sekedar sejumput nasi pengganjal lapar.


Pagi hari di Jum'at itu Allah membuka mata saya, bahwa masih saja ada orang yang sangat membutuhkan. Walaupun itu hanya sejumput nasi penganjal lapar. 


Beberapa saat sebelumnya saya berpikir bahwa hari gini pastilah orang lapar teramat sulit dicari. Disaat saya berpikir bahwa hari gini semua pasti baik-baik saja.


Namun ternya kenyataan bertutur sebaliknya. Disaat saya sebagai relawan Tim SEJUTA Bekasi Timur menyusuri sepanjang jalanan, tak sedikit kisah duka yang menggores pilu kalbu ini.


Ojek online yang terpaksa harus tancap gas dengan perut kosong. Tukang sampah yang menarik gerobak sampahnya tanpa segenggam sarapan pengganjal perut. Tukang rongsokan yang harus menggendong sekarung barang bekas yang menengadahkan tangannya pada kami.


Setelah TIM SEJUTA memberinya sekantong makanan, langsung makanan tersebut  segera disantapnya di situ juga. 


Ya Allah Ya Razaq....

Lapangkanlah rizqiMu yang luas pada mereka


Ya Allah Ya Wahhaab...

Lindungilah hati-hati mereka dari sikap berputus asa dari Rahmat-MU yang tiada berbatas.


Aamiin Ya rabbal alamin.

Posting Komentar

0 Komentar