Ya, kita sedang hidup di abad 21, di mana ada yang menolak memiliki anak (child free kata mereka) sementara boneka arwah malah laku diadopsi.
"Islam hadir dalam keadaan asing," kata Rasulullah dalam hadits riwayat Muslim. Kemunculan agama fitrah ini menjadi menonjol di tengah masyarakat yang membunuh anak perempuan dan menyembah sebuah benda yang disebut berhala.
"Dan akan kembali dalam keadaan asing," lanjut Baginda Nabi. Saya tidak mengklaim bahwa Islam telah terasing lagi di jaman ini. Hanya saja, setelah tradisi membunuh anak perempuan penyembahan berhala lenyap oleh kehadiran agama yang haq, kini dua perbuatan itu mulai marak dalam kondisi yang mirip.
Maksudnya, memang tidak ada lagi penguburan anak perempuan. Namun berganti dengan child free dan ide pembodohan aborsi. Tidak ada lagi yang membuat patung Latta ataupun Uzza, tapi tengah marak pengadopsian spirit doll yang diyakini bisa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat. Jahiliyah 4.0.
Ada apa dengan manusia? Saya sempat bingung mengapa orang-orang yang belum lama melihat bagaimana laut terbelah karena tanda kebesaran Allah melalui tongkat Musa A.S., tiba-tiba gandrung dengan sebuah patung anak sapi yang bisa bersuara.
Kenapa sih manusia butuh kehadiran spirit doll begitu? Ketika melewati sebuah kampung yang punya "action figure" untuk disembah, umat Nabi Musa A.S. juga ingin memiliki benda serupa.
"Dan Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” (Musa) menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh.” (QS Al-A'raf 138)
Ya begitulah. Setan selalu menawarkan kepada manusia hal lain yang bisa disembah selain Allah SWT, dengan tipuan narasi tentang kesaktian atau keberdayaan barang tersebut. Lalu hawa nafsu manusia mudah terbujuk.
Tentu pemilik boneka arwah tidak mau disebut menyembah berhala. Tapi keyakinannya bahwa benda itu bisa membawa manfaat dan mudharat sejatinya adalah bentuk penuhanan yang entah mereka sadari atau tidak. Dan treatment mereka dari memandikan hingga memberi susu kepada boneka tersebut adalah bentuk ubudiah.
Na'udzubillahi tsumma na'udzubillahi. Perbuatan itu tidak lebih modern dari larung saji atau pemberian sesajen kepada benda-benda yang dianggap keramat yang dianggap sebagai kepercayaan kuno.
Rupanya kemajuan teknologi tidak punya korelasi dengan terkikisnya perilaku jahiliyah. Solusinya tetap dakwah tauhid. Orang bisa punya alat canggih, namun bila tidak disampaikan dakwah tauhid, tetap saja berkemungkinan terjerumus dalam khurafat.
Kecepirit sampai "dol" tidak bisa ditahan itu buruk, tapi masih lebih baik dari mengasuh spirit doll. Namun saya tidak akan membahas tentang masalah pada pencernaan itu. Cuma pemanis judul doang biar menarik.
Zico Alviandri
0 Komentar