Berita Penyerangan Ustadz Chaniago di Batam Hari Ini Masih Viral, Seperti Apa sih Cerita Sebenarnya?

 


Aku membuka aplikasi WhatsApp sehabis shalat dhuhur. Di grup perumahan ada kiriman video yang diberi kepsyen: Terjadi penyerangan Ustadz Abu Syahid Chaniago di Masjid Baitusysyakur Jodoh. 


Ini 'kan ustadz yang ngisi rutin di taklim RW perumahanku. Aku langsung mengunduh video itu dan menonton. Sepertinya ada jamaah atau panitia kajian yang diisi ustadz itu merekam videonya. 


Tergambar di situ, Ustadz Abu Syahid Chaniago yang sedang berdiri berceramah di depan jamaah ibu-ibu, tetiba seorang laki-laki lari dari samping menuju arah ustadz. Ustadz menoleh dan merasa laki-laki itu akan menyerangnya, ia lalu menghindar lari. 


Tak berapa lama ada yang ngirim video lagi dengan kepsyen berbeda: Penyerangnya udah dibekuk, Ustadz sempat kena rahangnya dipukul ...


Aku langsung ngecek berita di Facebook dan media online. Duuh... rupanya sudah viral, bahkan sudah masuk di pemberitaan media mainstream nasional. Disebutkan, pelaku dilumpuhkan oleh pengurus masjid dan jamaah taklim yang mayoritas ibu-ibu, bahkan ada seorang ibu yang geram dan memukul kaki pelaku dengan kayu lipat yang dipakai sebagai tatakan membaca Al-Qur'an. 


Iya, kejadian penyerangan itu di Masjid Baitusysyakur di Sei Jodoh, Batam hari Senin tanggal 20 September 2021 saat Ustadz Abu Syahid Chaniago menyampaikan ceramah, saat jam menunjukkan pukul 11.15 waktu Batam. Waktu Batam ya samalah dengan waktu Indonesia bagian barat atau WIB. 


Kejadian ini mendapatkan reaksi dari masyarakat Batam dan menjadi perbincangan di semua grup pengajian ibu-ibu dan juga bapak-bapak. Mereka khawatir pelaku disebut sama dengan pelaku penyerangan ustadz-ustadz dan tokoh agama di daerah-daerah lain, pelaku adalah orang yang terganggu jiwanya alias orang gila, kemudian kasus itu menguap begitu saja. Biasanya berbeda sih ya kalau korban bukan ustadz dan tokoh agama Islam, diusut terus dan beritanya jadi berjilid-jilid, terus pelakunya disebut teroris, apalagi pelakunya orang muslim. Mereka khawatir.


Kekhawatiran masyarakat itu juga ada benarnya. Saat pelaku penyerangan yang diketahui bernama Darmansyah itu diserahkan ke kepolisian, dia disebut ODGJ alias orang dengan gangguan jiwa, karena dia bicaranya ngelantur. Di berita-berita disebutkan pelaku ini mengaku tidak beragama, dia juga mengaku sebagai komunis. Hmm... apa pula ini ya? Orang jadi menghubung-hubungkan, ini September lho, bulan dimana terjadi gerakan kekejian dari partai komunis di Indonesia di tahun 1965.


Terus seperti kondisi ustadz yang diserang sekarang ini? 


Ada cerita yang disampaikan Anggota DPRD Batam dari Fraksi PKS Muhammad Syafe'i  yang  berkunjung membesuk ustadz yang menjadi korban penyerangan. 


Keesokan harinya, Selasa tanggal 21 September 2021 pagi-pagi pukul 06.30 Pak Syafe'i bersama Pak Muhamad Rozi, seorang tokoh di Perumahan Tunas Regency, Kecamatan Sagulung, datang ke rumah Ustadz Abu Syahid Chaniago yang tinggal di perumahan yang sama. 


Pak Syafe'i sebut dirinya bersahabat dengan ustadz ini. "Memang sahabat dan tinggal di kecamatan yang sama, terkadang bertemu di acara yang sama Pengajian Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Pengurus Masjid/Musholla di Kecamatan Sagulung Kota Batam."


Di rumah ustadz yang tinggal bersama istri dan keempat anaknya, Pak Syafe'i diceritakan seperti apa kronologi kejadiannya.


"Si pelaku tidak bersenjata tajam hanya tangan kosong sambil mengepal ketika menyerang ustadz yang saat itu sedang memberikan ceramah agama Islam dalam Majelis Dzikir Bismillah di Masjid Baitusysyakur, Jodoh, Batam," kata Pak Syafe'i. 


"Kondisinya masih terasa sakit di rahang sebelah kiri ketika berbicara akibat dari tendangan kaki dari si pelaku," tambahnya. 


Katanya, pukulan tangan dari pelaku tidak mengenai ustadz, tetapi karena Ustadz Abu Syahid Chaniago sempat melihat kehadiran yang tiba-tiba berlari menghampirinya, ustadz langsung berlari menghindari pelaku, namun sayang, ketika berlari ustadz sempat terjatuh karena menggunakan pakaian gamis. Rahang ustadz pun kena serangan pelaku.


Sampai Rabu ini berita penyerangan ustadz di masjid Baitusysyakur Batam masih menjadi perbincangan, pesan WhatsApp yang aku terima sejak siang Senin itu masih juga dibagikan ibu-ibu jamaah taklim yang terlambat update berita. Inilah pesan yang masih disebar tersebut. 


Astagfirullah

Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un


Siang ini Senin tanggal 13 Safar

Jam 11.15 pengajian zikir Bismillah di Mesjid Baitusyakur.

Bersama guru kita yg mulia ustd

Abu Syahid Chaniago

Diserang sama orang tak di kenal.

Datang dari pintu arah MC Donald..

Kami semua sedang fokus mendengar tausyiah ustd... tiba-tiba masuk orang dan  siap²  udah pasang kuda-kuda mau terjang ustad... ustd kaget ustad lari.. karena ustad pake baju panjang...kaki ustad nyangkut ustad terjatuh...kaki orang yang tidak dikenal udah bersarang di rahang Ustad sebelah kiri... ustad pun langsung kepit kepala orang tsb... semua kami jama'ah memukuli..ada yg mukul kepala orang itu dgn Rehal...ada yg nendangin... pokoknya ibu² histeris....ya Allah ya Robb... apa yang terjadi hari ini... kami lepas kontrol... udah gak tau apa lagi😭

Tujuan kami Guru kami selamat..kami berteriak-teriak manggil2 ustad... ustad.... akhirnya

ditangkap di bawa ke Polsek Batu Ampar...di tanya polisi ke orang tsb

Dia jawab dia orang Aceh Temiang

Apa agama kau....dia jawab dia gak punya Agama...di tanya lagi jawaban nya udah ngelantur...kata polisi ini udah gak benar... gak bisa kita mau melanjutkan.

Kami bilang jadi gmn biar kejadian seperti ini gak terulang lagi.

Polisi bisa menahan orang tsb selama 24 jam...klo jawaban dia ngelantur..mau diserahkan ke Dinas Sosial...


Baru aja kami bubar dari kantor polisi bersama ustadz

Bunda tanya apa yang terasa sakit pak ustad.... rahang sebelah kiri merah dan sakit...dibawa ngomong sakit kata beliau.. subhanallah semoga kejadian ini yg pertama dan terakhir menimpa para Guru kita ..

Lindungi Guru ² kami ya Allah... ini pelajaran berharga pasti ada Hikmahnya

Aamiin ya Allah ya Robb 😭😭😭😭


Pasca kejadian ini Pak Syafei dari PKS meminta pihak berwajib mengusut tuntas setuntas-tuntasnya. Jangan sampai ada kegelisahan atau rasa was-was di kalangan ulama dan tokoh masyarakat ketika memberikan ceramah. begitu pula jangan sampai jamaah gelisah atau takut menghadiri pengajian. Ayo pihak-pihak berwajib, tuntaskan kasus ini!


Erfaizah

Reli Kepri  

 

Posting Komentar

0 Komentar