M. Kholid, Sekjen PKS, Pakar Ekonomi Cerdas, Anak Ideologis MSI



oleh: Muhammad Iqbal, Ph.D Psikolog

Assoc Prof Universitas Paramadina/Rektor SWINS


Sebagai juru bicara partai, kami bertiga (Iqbal, Pipin, Kholid) sering ngopi dan bercanda di ruang Kantor Staf Presiden (KSP) karena paling muda diantara kami, Kholid sering kami bahas, karena penampilannya yang gagah dan berwibawa, prediksi saya dan Pipin Sopian bahwa Kholid adalah calon pemimpin PKS masa depan, karena sudah terpilih menjadi anggota DPR, sementara kami berdua belum terpilih, candaan ini sebenarnya adalah sebuah harapan dan doa agar anak muda di DPP PKS mendapatkan kesempatan untuk bisa kelak menjadi pemimpin.


Kholid adalah gambaran anak muda PKS yang cerdas dan berprestasi, di PKS kami menjulukinya "anak ideologis Mohamad Sohibul Iman (MSI)", karena sudah 13 tahun mengabdi menjadi tenaga ahli MSI di DPR RI, bahkan Kholid sudah pernah merasakan perjuangan dan masa-masa "turbulensi" di PKS.


Munculnya Kholid ke panggung politik nasional adalah bukan hal yang baru, karena diawal berdirinya PKS diisi anak muda. Kholid lahir di Jember, 26 Maret 1986, sebagai anak daerah yang bisa menembus UGM dan UI adalah sebuah kesuksesan, bahkan selama menjalani pendidikan di UI, 2 kali memperoleh penghargaan sebagai wisudawan berprestasi baik S1 di FE UI maupun S2 di jurusan Hubungan Internasional UI. Bahkan sebelum masuk FE UI, Kholid sempat pula merasakan kuliah 1 tahun di Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Gajah Mada Yogyakarta, sebelum diterima dan pindah ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), sebuah kampus dan jurusan yang bergengsi yang banyak melahirkan ekonom nasional, bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah dosennya di FE UI.


Selain prestasi akademik, Kholid juga seorang aktivis dan organisatoris, ketika jadi mahasiswa di FE UI, Kholid dipercaya menjadi Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UI, bakat kepemimpinannya sudah terlihat sejak muda dan sudah teruji di "kawah candradimuka" UI.


Selain itu Kholid beberapa kali dikirim oleh DPP PKS mengikut pendidikan singkat di luar negeri, diantaranya adalah sekolah kepemimpinan politik muda Se-Asia (Konrad Adeneur) tahun 2016-2017 di Singapura, Sri Lanka dan Jerman.


Sebagai "anak rantau" dari Jember Jawa Timur, Ia merintis karir sebagai tenaga ahli di DPR. Ia pernah dengan anggota DPR Kemal Aziz Stanboel, hingga lama dengan MSI kurang lebih 13 tahun. Kesetiaan dan ketekunannya membuat Kholid terlatih dan memahami betul jalan pikiran ketua Majelis Syuro PKS saat ini, MSI.


Perjuangan Kholid di politik juga tidak mudah, penuh jalan berliku dan penuh perjuangan. Tahun 2019 ketika mentornya Mohammad Sohibul Iman (MSI) menjadi Presiden PKS, Kholid pada "last minute" diminta maju di kampung halamannya dapil Jatim IV (Jember-Lumajang) dengan nomor urut 8, Ayahnya (kini almarhum) yang mantan politisi Golkar ketika itu sangat senang dan bangga karena ada anaknya yang mengikuti jejaknya di jalur politik, namun ternyata karena kurangnya "amunisi" dan belum banyak persiapan Kholid gagal di kampung halamannya. ini adalah pengalaman pertamanya di politik praktis yang tidak membuat dia menyerah.


Di era Kepemimpinan Majelis Syuro Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Kholid dipercaya sebagai staf khusus Presiden merangkap juru bicara DPP PKS, kepercayaan ini dijaga dengan baik sehingga Kholid menjadi salah satu idol anak muda yang sering tampil di media massa, karena kemampuan komunikasi dan kedalaman ilmunya khususnya bidang ekonomi dan keuangan.


Keahliannya di bidang ekonomi dan hubungan Internasional sering membuat Kholid terlihat menguasai tema-tema debat di media massa, pengalaman sebagai juru bicara Prabowo-Sandi tahun 2019 dan Juru Bicara AMIN 2024 membuat Kholid semakin matang tampil di media massa.


Tahun 2024 adalah momentum bagi Kholid, di era kepemimpinan Presiden Ahmad Syaikhu dan Ketua Majelis Syuro Habib Salim Segaf Al-Jufri, ada program afirmasi buat anak muda menuju parlemen, kali ini ia diberi kesempatan maju di dapil Jabar VI (Depok-Bekasi) nomor urut 2, dapil yang merupakan daerah basis PKS dan akhirnya bersama seniornya Mahfudz Abdurrahman, Kholid terpilih dengan perolehan 107.251 suara dan ditempatkan di Komisi XI yang membidangi keuangan, perbankan dan pembangunan nasional.


Ketika di DPR ia semakin dekat dengan mentornya di UI,  Dr. Almuzammil Yusuf yang saat ini menjadi Presiden PKS, karena mereka berdua diberi amanah menjadi penjaga "gawang" di Badan Legislasi DPR untuk membahas Undang-Undang sehingga ketika dipasangankan menjadi Presiden dan Sekjen sudah sangat serasi dan memiliki hubungan emosi yang baik.


Sebagai anak ideologis" kang Iman/MSI, Kholid adalah sosok muda yang secara langsung dan tanpa disadari telah disiapkan menjadi pemimpinan masa depan. Prediksi saya sebagai anak muda yang sering "ngopi" di ruang KSP Lantai 2 DPP PKS, Kholid mungkin akan jadi pimpinan 5 tahun ke depan, ternyata takdir menjadi Sekjen PKS lebih cepat dari prediksi dan ini adalah sebuah terobosan dimana Presiden dan Sekjen adalah kombinasi antara senior-junior.


Setelah diumumkan sebagai sekjen, nama Kholid menggema di ruang maya kader-kader PKS khususnya anak muda, karena sejarah PKS sejak awal berdiri memang selalu digawangi anak-anak muda, karakternya yang supel, humoris dan berilmu menambah kekuatan PKS ke depan bersama mentornya menahkodai PKS menuju kemenangan.


Selamat berjuang adinda Kholid, ternyata tidak perlu menunggu masa depan, Mas Kholid diberi amanah menjadi pemimpinan di masa kini, jaga amanah dan kepercayaan dengan baik. 


Selamat berjuang membawa PKS, Selamat berjuang membawa PKS menang pemilu 2029.


Allahu Akbar

Posting Komentar

0 Komentar