Belajar Menulis Pada Ivan Lanin dan Kalis Mardiasih di Twitter Spaces



Ahad sore jelang maghrib, iseng buka twitter, eeh ada Twitter Spaces, eeh ada Uda Ivan Lanin dan Mba Kalis Mardiasih lagi ngomongin tema "Bagaimana Saya Menulis?" karena pembicaranya keren, saya putuskan gabung acara yang diadakan Nara Bahasa ini. 


Sayang saya gabungnya pas 15 menit menjelang azan maghrib, berikut poin yang saya tangkap dalam obrolan berfaedah tersebut:


1. Mba Kalis kalau mau nulis selalu bikin kerangka berpikir, ini untuk membantu memetakan data yang dibutuhkan. 


2. Beda esai dan artikel: Artikel >> makin berbobot data dan relevan makin bagus. Esai >> perspektif seseorang dalam melihat sesuatu, makin subyektif si penulis makin bagus. 


3. Editor dibutuhkan, koreksi editor terhadap naskah dimaknai untuk meningkatkan kapasitas si penulis. Mba Kalis mengaku, selama ini dia selalu dimanja editor, naskah tulisannya hampir gak ada yang direwelin (tak ada koreksi). Suatu ketika, dia pernah kirim naskah ke Remotivi, banyak tulisannya yang dikoreksi editor (data, relevansi antar paragraf dan lain-lain).  Hal ini membuatnya shock. Tapi dari kejadian tersebut, memotivasinya untuk meningkatkan kapasitas.


Tak lama kemudian, azan maghrib pun berkumandang. Uda Ivan pun mengingatkan, suara azan sudah terdengar di wilayahnya, obrolan di space hampir selesai. Sebelum moderator berkesimpulan dan menutup acara, saya putuskan untuk leave dari space. 😅


Tangsel, 12 September 2021

Cipto 

Posting Komentar

0 Komentar