Amat Ga Ikut Nyumbang



Jam 9 pagi Imat sudah bersiap. Amat merasa heran lalu bertanya "Mau kemana, sih? Hari gini udah rapih?"


Imat senyum sebentar lalu menjelaskan. "Mau ke Masjid Al Abror di kampung sebelah. Mo jumatan di sana. Nanti Imam dan Khatibnya syekh dari Palestina. Abis jumatan juga mau ada penggalangan donasi."


Amat cuma mengangguk-angguk. "Ayo. Mau bareng, ga?" tanya Imat.


Amat menggeleng. "Ane jumatan di masjid deket sini aja. Ga punya duit. Ke sana tapi ga ikut nyumbang, buat apa...?"


Imat mengangkat bahu. "Biar ga bisa nyumbang, yang penting hadir," katanya. Dia lalu beranjak pergi.


Menjelang 'Ashar, Imat baru nongol lagi di musholla. Giginya kelihatan karena senyumnya sangat lebar.


"Acaranya jadi? Gimana? Rame?" tanya Amat.


Senyum Imat masih lebar. "Jadi. Yang datang banyak. Bang Jay juga ada, ngewakilin Bang Indra. Sumbangannya lumayan, sampe delapan jutaan"


Amat tersenyum sinis, "Tapi ente ga ikut nyumbang. Ga usah bangga, deh."


Imat masih senyum tidak memperdulikan nyinyiran sahabatnya. Imat terus saja bercerita. "Abis acara tadi ane bantuin marbot beberes. Eh, sama DKM ane dikasih duit. Alhamdulillaah."


Amat melotot kaget. Dia tanya, "Mana duitnya? Jangan-jangan hoaks, nih"


"Udah abis," kata Imat. "Ane titipin Bang Jay buat sumbangan Palestina."


Tetiba Amat merasa sedih.


Mas Toto


Posting Komentar

0 Komentar