Habibie dan Wafatnya Bapak Demokrasi



Erwyn Kurniawan
Presiden Reli

Usia kekuasannya teramat singkat. Hanya 517 Hari atau sekitar 17 Bulan. Tapi tidak dengan peninggalannya. Sangat panjang dan menyejarah. Hingga kini.

Profesor Bacharuddin Jusuf Habibie dilantik menjadi presiden pada
21 Mei 1998 usai Soeharto membacakan naskah pidato lengser keprabonnya di Istana Negara. 

Kekuasan Habibie berakhir pada 19 Oktober 1999. Meski terbilang singkat, tapi sesungguhnya ini jauh melebihi dugaan banyak pihak. Mereka memprediksi Habibie hanya mampu bertahan 100 jam sebagai orang nomor satu di Indonesia. Minim legitimasi dan pergolakan yang hebat jadi asbabnya.

Namun Habibie tak cuma ahli pesawat terbang. Suami Ainun itu juga piawai membuat strategi dan taktik politik yang membuatnya bisa bertahan dari guncangan delapan penjuru mata angin.

Alih-alih tumbang, Habibie justru melahirkan banyak kejutan. Kran demokrasi dibuka selebar-lebarnya. Partai politik lahir bak cendawan di musim hujan. Sampai tersisa 48 partai yang ikut Pemilu 1999. Pemilu demokratis pertama setelah 1955.

Kebebasan pers juga dibuka setelah terpasung selama Orde Baru. Media-media baru bermunculan. Sumber informasi kian beragam. Tak hanya datang dari pemerintah. Tahanan politik pun dibebaskan tanpa syarat. Ada Sri Bintang Pamungkas hingga Tokoh Buruh Mukhtar Pakpahan.

Habibie juga mencetuskan UU Anti Monopoli. Memisahkan Kepolisian dan TNI. Dan membuat Bank Indonesia jadi lembaga independen.

Yang juga fenomenal adalah kesuksesannya menurunkan nilai tukar rupiah. Dari Rp 20.000/dolar AS jadi Rp Rp 6.000 an/dolar AS.

Sederet prestasi itu tak mampu menarik hati anggota MPR. Dalam Sidang Istimewa MPR, pidato pertanggungjawabannya ditolak oleh 355 orang. Sebanyak 322 menerima.

Atas alasan etika, Habibie akhirnya memilih tak maju sebagai capres. Mr Crack itu mundur dan memberikan kesempatan kepada calon lain menahkodai Indonesia.

Demokrasi kehilangan bapaknya...

Indonesia kehilangan pemimpin terbaiknya...

Selamat jalan Bapak Demokrasi...

Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fu'anhu

Posting Komentar

0 Komentar