"Assalamualaikum, Ibu, kami dari PKS, mau sosialisasi Pemilu dan caleg dari PKS."
"Oh iya, silakan. PKS dukung capres nomer berapa?"
"PKS partai nomor 8, dukungannya capres nomor 02 Prabowo - Sandi, Bu."
"Oh... setuju Aku, okelah nanti Aku pilih PKS aja."
Lalu mengalir cerita dan tanya-jawab antara ibu warga MKGR Batu Aji dengan emak-emak PKS Batam. Mereka berbincang tentang Pemilu tanggal 17 April 2019.
"Nanti kita datang ke TPS akan diberikan lima lembar surat suara yang warnanya berbeda-beda."
"Lima lembar surat suara, gitu? Banyak banget ya?"
"Iya Bu. Warna abu-abu untuk memilih calon presiden, jangan lupa coblos sekali tusukan ke kotak sebelah kanan yang ada angka 02 dan fotonya Pak Prabowo dengan Bang Sandiaga Uno. Boleh di mana aja nusuknya, yang penting dalam kotaknya 02."
"Iya deh. Aku dari dulu ngefans sama Prabowo. Semuanya, ya suami ya anak-anak."
"Tahun ini kita jadikan presiden ya, Bu. Terus surat suara yang berikutnya berwarna merah, gunanya untuk memilih anggota DPD RI. Nah, PKS Kepri punya kader yang maju jadi caleg DPD RI. Namanya Alfin nomor 21. Coblos, ya Bu! Ini profil dan programnya, selepas ini Ibu bisa membacanya," telunjuk Emak PKS menuju brosur calon anggota DPD RI.
"Oke, Aku ikut aja deh."
"Surat suara selanjutnya berwarna kuning untuk memilih caleg DPR RI, surat suara warna biru untuk memilih caleg DPRD Provinsi Kepri, dan surat suara warna hijau untuk memilih caleg DPRD Kota Batam."
"Itu satu-satu ya, nyoblosnya?"
"Iya Bu, dibuka satu dulu, buka penuh ya Bu dan cari PKS partai nomor 8. Ada di paling kanan dan kedua dari atas, pastikan PKS nomor 8 gambarnya seperti ini," Emak PKS menunjukkan logo PKS.
"Kemudian coblos dengan sekali tusuk di kolom yang ada nomor dan nama caleg. Setelah itu lipat dan sisihkan. Ambil surat suara berikutnya, caranya sama dengan tadi. Sampai selesai tercoblos dan terlipat kembali semua surat suara baru keluar dari bilik suara dan masukkan ke kotak suara sesuai warnanya."
"Caleg DPR dan DPRD nanti bisa nyoblos fotonya, kan?"
"Tidak ada fotonya Bu, kita coblos nomor atau namanya saja. Surat suara yang ada foto calonnya hanya untuk capres-cawapres dan calon anggota DPD RI. Untuk caleg DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota/Kabupaten hanya nomor dan nama caleg. Surat suaranya juga selebar kertas koran, bahkan bisa lebih lebar. Makanya nanti kertas suara itu harus dibuka penuh jangan sampai masih ada yang terlipat, baru kita coblos. Cari PKS nomor 8, sebelah paling kanan dan kedua dari atas. Warna logonya hitam-kuning-putih, ya Bu."
Si Ibu pun mengamati logo PKS.
"Oh iya ya. Gambar bulan sabit kembar dan di tengah ada padinya."
"Iyes Bu, benar sekali."
"Oke oke oke."
"Jangan lupa juga ya, Bu, sebelum masuk bilik suara kita harus cek masing-masing surat suara. Kalau ada cacat, robek atau sudah tertusuk harus dikembalikan ke petugas di TPS untuk minta ganti."
"Harus minta ganti ya?"
"Benar Bu, kalau sudah ada coblosan berarti kita nggak bisa gunakan, kalau kita tambahi coblosannya yang berbeda dengan pilihan kita, surat suara tersebut menjadi tidak sah."
"Baiklah. Aku senang kalau ada yang menjelaskan seperti ini, kita jadi ngerti."
"Iya Bu, kami berharap tidak ada warga yang punya hak pilih yang golput."
"Kami nggak pernah golput, alhamdulillah."
"Alhamdulillah Bu. Ini profil caleg dan program yang akan diperjuangkan oleh PKS. Program utama ada empat poin. Yang pertama, PKS akan memperjuangkan adanya perlindungan terhadap ulama supaya tidak ada perlakuan negatif lagi. Kedua, PKS akan memperjuangkan penghapusan pajak motor ber-cc kecil. Ketiga, PKS akan perjuangkan SIM berlaku seumur hidup, seperti KTP kita sekarang ini Bu, nggak perlu perpanjang lagi seperti dulu. Dan yang keempat, PKS akan perjuangkan penghapusan pajak untuk penghasilan di bawah 8 juta."
"Mantap, setuju sekali kami dengan program PKS ini. Yakin deh, yakin kami pilih PKS dan presiden nomor 02."
"Baik Bu, kami pamit, jangan lupa ajak anak dan suami pilih PKS nomor 8 dan presiden nomor 02."
Batam, 31 Maret 2019
Rahma Faizah
0 Komentar