Aku Ingin Melihat Palestina Merdeka



Oleh: Yuli RJ

"Mbak,  kalau mau ke Gambir naik Trans Jakarta jurusan mana ya? " tanya seorang ibu pada ku saat menunggu Trans Jakarta

"Naik kearah Ancol bu,  ibu mau ke Gambir? " balik ku bertanya pada beliau.

"iya mbak,  mau ikut aksi Palestina" jawab ibu itu

"bareng saya aja bu,  saya juga mau ke sana" pinta ku pada ibu itu dan dijawab anggukan oleh beliau.

Kulihat pukul 06.15 saat kami menaiki Trans Jakarta dari halte Harapan Bunda menuju ke arah Pal Putih. Tadi sambil menunggu Trans Jakarta saya sempat berbicara pada ibu Diyah dan mengajak beliau beserta anak dan suaminya turun di halte Pal Putih dan lanjut perjalanan ke Gambir dengan menggunakan bajaj. 

Setelah itu tidak banyak obrolan yang kami lakukan hanya sesekali kami mengobrol tentang Palestina.  Bagi beliau Palestina adalah saudara Indonesia, dulu Palestina turut serta mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia. Masya Allah, alasannya sederhana namun bermakna. 

Bu Diyah,  ibu dari dua orang putra ini rela bangun pagi, naik angkot,  lalu naik Trans Jakarta demi membela Palestina.  Sedikit saya singgung juga beliau tentang penyelenggara acara solidaritas ini, yakni pks.

"Kalau pks jangan diragukan lagi mbak. Pks itu partai yang tanggap bencana. Kader dan simpatisan nya banyak. Jadi kalau ada bencana atau kejadian apapun mudah banget cari dana nya, mudah banget cari orang buat dimintain bantuan,  pks mah top deh," tutur beliau kala saya menyinggung tentang pks. 

Mungkin jika sendirian saya akan menangis mendengar jawaban beliau mengenai Palestina dan PKS. 

PKS dan Palestina sangatlah erat sekali hubungannya,  jika terjadi serangan terhadap Palestina ribuan kader pks  siap membantu,  bahkan sampai detik ini pun banyak kader-kader pks yang bergerak menyelamatkan Palestina.

Tak terasa perjalanan sudah sampai di Matraman,  ibu Diyah kembali membuka obrolan antara kami "Saya ini bahagia mbak,  di usia saya yang tidak muda ini saya masih bisa ikut membela Palestina dengan anak saya. Semoga saya bisa menyaksikan dan merasakan kemerdakaan Palestina," tutur beliau sambil memegang tangan saya.

"Aamiin bu" jawab ku sambil meremas hangat tangan beliau.

Jika bu Diyah ingin melihat Palestina merdeka,  tentulah saya pun juga ingin melihat Palestina merdeka.  Merdeka dengan izin Allah melalui para tentara-tentaranya. 

Trans Jakarta terus malaju hingga kami sampai di tujuan kami. Beriringan dengan keluarga bu Diyah saya pun menuruni tangga penyebrangan jalan Pal Putih.

"Tunggu ya bu saya carikan bajai dulu" pinta ku pada bu Diyah yang beliua jawab dengan senyuman.  Setelah melalui proses tawar menawar dengan supir bajai, saya pun mempersilahkan beserta keluarga masuk ke dalam bajai. 

"Makasih ya neng,  Allah sudah menjodohkan ibu bertemu dengan eneng. Coba kalau gak ketemu ibu pasti bingung" ucap bu Diyah.

Diusia yang ke 46 bu Diyah memberi saya banyak pelajaran berharga akan kepedulian terhadap Palestina.  Doaku semoga Allah mempertemukan kita kembali ya bu.  Usai mengantar bu Diyah ke bajai saya pun juga melanjutkan perjalanan ke Gambir untuk mengikuti aksi bela Palestina di Kedutaan besar Amerika.

Yuli RJ adalah aktiivis komunitas Relawan Literasi Jakarta

Posting Komentar

0 Komentar