Demi Konten? Hai Milenial, Ingatkan Emakmu!


Pagi itu saya menyempatkan diri jogging mengelilingi Situ Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. 'Itung-itung' menjaga kebugaran di masa pandemi. Tentu dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Bagi kaum rebahan seperti saya, lari pagi itu aktivitas yang butuh niat dan perjuangan ekstra. Karena berleha-leha di akhir pekan itu 'golden week'nya kaum rebahan. Apalagi di masa pandemi seperti ini, kaum rebahan menemukan momentum pembenaran "Saatnya kaum rebahan membantu negara dengan di rumah saja."

Uups!

Kita tidak ngomongin kaum rebahan gaes. Tapi mau mempertanyakan fenomena yang berseliweran di platform media sosial dan WAG tentang video emak-emak yang latah main tik tok sambil berjoget dengan formasi tertentu.

Naaah! 

Pas lari pagi itu, saya juga melihat sendiri segelintir emak-emak yang bukannya jogging malah sibuk bikin konten tik tok. Sebenarnya mau saya videoin kelakuan emak-emak itu, tapi karena 'argo' aplikasi runtastic saya terus berjalan dan niat dari rumah adalah lari, akhirnya lewat begitu saja.

Apasih yang diinginkan emak-emak dengan fenomena tik tok? Kepuasan batin? Menghibur diri setelah lelah dengan urusan domestik yang membosankan? Atau ada alasan absurd lainnya?

Bisa jadi, fenomena emak-emak main tik tok mendatangkan kegelisahan tersendiri bagi kaum milenial. Gaya emak-emak yang lebay bisa merusak pasaran dan standar minimal main tik tok di kalangan milenial.

Yang jelas, jika kamu masih punya emak dan di HP-nya ada aplikasi tik tok, maka kalau emak mu mau pergi mohon diawasi dengan seksama, biar saat di luar tidak bikin konten video yang berpotensi malah di bully oleh anak-anak milenial.

Apa kamu rela, emak kita tercinta yang di bawah telapak kakinya ada aroma syurga, menjadi bahan bullyan anak milenial karena kontennya merusak pemandangan di tik tok?

Mari jaga emak kita dari penyalahgunaan tik tok, agar penggunaannya tidak untuk hal-hal yang absurd.

Cipto Reli

Posting Komentar

0 Komentar