Selasa, 3 November 2025, pukul 20.30 WITA satu chat hadir di beranda WhatsApp. Isinya terangkai sederhana, meminta diri ikut bersuara tentang bencana yang tengah menimpah Sumbar, Sumut, Aceh, dan sekitarnya.
Saya terdiam, terpaku dalam keheningan. Bukan karena tak paham akan permintaan, hanya saja rasa sesak beserta deretan pertanyaan datang serupa kilat. Memenuhi kepala hingga turun menghujam dada.
Bingung, entah tagline seperti apa yang harus kukemukakan sebagai salam pembuka? Apakah tentang cuaca ekstrem mengundang petaka? Atau kah, tentang misteri ribuan kayu gelondongan tengah asyik arung jeram bersama longsor di arus banjir bandang? Atau kah, tentang tangis kering para korban yang kehilangan banyak hal? Atau kah, mungkin tentang pejabat publik yang masih gagap saat didesak penetapan status bencana nasional untuk wilayah terdampak.
Namun, Maha baik Allah. di antara deretan kepedihan, Ia hadirkan sosok-sosok hamba pecinta kebaikan. Yang tulus ikhlas bergerak maju menjadi garda terdepan, memberi bantuan tanpa dipinta, tanpa memandang ras, suku maupun agama.
Dengan seragam dominan oranye serta tas berisikan logistik di pundak, mereka turun menerobos arus banjir bercampur lumpur menuju daerah-daerah terisolir. Tak akan kau dapati mereka menghujat dan mencaci maki, tersebab fokus utama adalah bergerak bersama memberi pertolongan.
Hebatnya, kehadiran mereka tak hanya ada di satu titik bencana, melainkan tersebar di hampir seluruh wilayah terdampak, di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, dan sekitarnya. Dengan berkolaborasi dengan warga setempat mereka bahu membahu saling menguatkan. Memastikan setiap warga terdampak tak merasa sendirian menghadapi bencana.
Pada akhirnya, lewat keteguhan hati mereka kita belajar bahwa selain doa untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah, aksi nyata pun dibutuhkan 'tuk hadirkan tenang dan semangat di hati para korban bencana.
Di akhir tulisan ini, saya hanya bisa berucap;
"Terima kasih kepada mereka--para pecinta kebaikan--kader dan relawan PKS. Terima kasih atas keteladanan dalam kebermanfaatan. Semoga Allah membalas setiap titik keringat dengan pahala dan keberkahan-Nya. Aamiin."
Penulis: Endang Slina
Warga Kalimantan Timur


0 Komentar