Menatap Tahun 2026 dengan Optimisme dan Keberpihakan kepada Warga, dengan Arah Pembangunan yang Pasti



Oleh: Dr. Adityawarman Adil

Ketua DPD PKS Kota Bogor

Ketua DPRD Kota Bogor


Menjelang penghujung 2025 ini, Kota Bogor kembali mengajarkan kepada kita bahwa sebuah kota, bukan hanya deretan beton, anggaran, dan peraturan, akan tetapi juga merupakan hamparan harapan, kecemasan, dan keberanian warganya. 


Setiap hari saya melihat denyut kota ini bekerja tanpa henti. Kota yang cukup padat dengan 1,14 juta jiwa, kota yang mulai menua, yang tumbuh, yang bergerak dengan impian dan kebutuhan yang tak pernah sederhana. 


Ini bukan lagi kota kecil penyangga ibu kota, melainkan rumah besar yang memikul beban modernitas sekaligus memelihara tradisi. kota yang dikejar urbanisasi namun tetap ingin menjaga ruang hijau, kota yang ingin maju tetapi tidak mau kehilangan kehangatan sosialnya.


Tantangan yang kita hadapi nyata dan tidak bisa kita tutupi dengan retorika manis. Kepadatan penduduk mencapai 10.900 jiwa per km², angka yang membuat kita harus berpikir secara terus menerus. Kita semua tidak melihat Kota Bogor bukan hanya tentang membangun jalan, tetapi mengatur ulang ruang hidup. 


Lebih dari 66 persen penduduk berada pada usia produktif, tetapi angka pengangguran masih berada di kisaran 7–8 persen, dan kemiskinan, meski relatif rendah, tetap menyisakan lebih dari 28 ribu warga yang hidup dalam keterbatasan. Setiap angka itu bukan statistik, melainkan wajah-wajah yang kita temui di pasar Kebon Kembang, para pekerja di Sudirman, para pedagang kecil di Merdeka, para ibu di Bogor Selatan yang menunggu layanan kesehatan yang lebih baik.


Kota ini masih harus menghadapi persoalan lingkungan yang semakin menekan. Produksi sampah mencapai 650 hingga 700 ton per hari, namun kapasitas pengelolaan belum sebanding. Drainase di beberapa titik tak mampu menampung luapan air, membuat Bogor yang memang dianugerahi hujan melimpah, kadang harus membayar mahal ketidaksiapan kita dalam merawat kotanya. 


Berdasar BPS Jabar tahun 2023, Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Sanitasi Layak di kota Bogor sebesar 74,36%. Semoga tahun 2025 semakin meningkat sehingga akses air minum aman semakin merata. 


Sementara itu, pertumbuhan kendaraan bermotor yang selalu naik setiap tahun, menjadikan jalan-jalan kota semakin sesak dan menambah tekanan pada kualitas udara. Pada April 2025, jumlah kendaraan bermotor di Kota Bogor mencapai 723,12 ribu unit, dengan rincian 593 ribu sepeda motor, 112,9 ribu mobil penumpang, 16,33 ribu mobil bermuatan, 695 bus, dan 189 kendaraan khusus. Pertumbuhan kendaraan ini dipengaruhi oleh mobilitas penduduk yang tinggi, serta keterbatasan transportasi umum. 


Namun, di tengah semua itu, saya selalu percaya bahwa Bogor adalah kota yang memiliki kekuatan tersembunyi, kekuatan warganya, kekuatan komunitasnya, kekuatan gotong royong yang tidak pernah padam. 


Kota ini tumbuh selain karena pemerintah bekerja, juga karena warganya tak pernah berhenti mengambil bagian untuk berkontribusi. Mereka membuka usaha, menghidupkan pasar, membangun komunitas, dan merawat lingkungan dalam kesunyian yang tak pernah tertulis dalam laporan resmi. Dan justru karena itulah, wakil rakyat berkolaborasi agar suara rakyat menjadi kompas utama pembangunan.


APBD 2026 sebesar Rp3,18 triliun, buka hanya angka dalam dokumen. Rencana anggaran kota ini merupakan janji kepada warga. Janji bahwa sekolah anak-anak mereka tidak lagi kekurangan ruang kelas.


Bahwa puskesmas tidak kewalahan menampung pasien, bahwa banjir tidak lagi menjadi cerita tahunan, bahwa UMKM yang kini berjumlah lebih dari 54 ribu unit mendapat dukungan nyata untuk naik kelas, bahwa transportasi publik menjadi lebih terjangkau, lebih teratur, dan lebih terhubung. 


Dalam APBD itu tersimpan arah masa depan, dan DPRD akan berupaya maksimal memastikan bahwa masa depan itu tidak menyimpang dari kepentingan masyarakat.


Saya sering mengatakan bahwa pembangunan bukan hanya proyek belaka. Namun itu adalah keputusan moral.


Ketika kita memutuskan untuk membangun jalan, kita sedang memutuskan siapa yang akan mendapatkan akses.


Ketika kita menempatkan anggaran pada pendidikan, kita sedang menanam benih masa depan. 


Ketika kita menyusun kebijakan lingkungan, kita sedang menuliskan warisan untuk generasi setelah kita. 


Dan karena itu, DPRD dan rakyat akan menjadi pengawas prosedural sekaligus menjadi penjaga nilai.


Menatap tahun 2026, kita harus berani mengambil langkah-langkah yang strategis, bukan hanya taktis. Kota ini telah dirancang ulang dengan visi jangka panjang.  Penataan ruang yang berbasis data, digitalisasi layanan publik, peningkatan kapasitas kesehatan, investasi pada infrastruktur hijau, serta penguatan ekonomi rakyat. 


Kita perlu memastikan bahwa Bogor tidak hanya dibangun untuk mereka yang kuat, tetapi juga untuk mereka yang lemah, untuk buruh yang bangun sebelum matahari, untuk pedagang kecil yang berjuang tanpa jaminan, untuk anak-anak yang ingin belajar lebih baik, dan untuk keluarga yang ingin hidup dengan rasa aman.


Di tengah kompetisi antarwilayah, Kota Bogor harus muncul sebagai kota yang punya karakter dan arah. Kita tidak boleh terjebak dalam rutinitas administratif. 


Kita harus menjadi kota yang berani memimpin, kota yang menjadi contoh tata kelola, kota yang memadukan modernitas dengan keberlanjutan, kota yang memberi ruang bagi kreativitas anak muda dan bijaksana dalam menjaga alamnya.


Sebagai Ketua DPRD, saya ingin menyampaikan: kota ini tidak bisa dibangun sendirian. Pemerintah, DPRD, dunia usaha, komunitas, akademisi, dan seluruh warga harus saling bergandengan. Kita harus mengakhiri pola pikir sektoral dan menggantinya dengan kolaborasi. 


Kita harus memastikan bahwa setiap kebijakan dimulai dari data, dilanjutkan dengan dialog, dan diakhiri dengan dampak nyata.


Bogor adalah kota yang kita cintai bersama. Kota yang tidak sempurna, tetapi selalu punya harapan. Kota yang penuh tantangan, tetapi penuh kemungkinan. Tahun 2026 selain pergantian angka, juga kesempatan untuk menata ulang langkah, memperbaiki cara kerja, dan memperkuat keberpihakan kepada rakyat.


Kota Bogor adalah kota yang harus kita menangkan dengan kerja, dengan keberanian, dan dengan cinta kepada warganya. 


Semoga di penghujung tahun 2025 ini, kita semua diberi kekuatan untuk menutup setiap kekurangan dengan perbaikan, mengubah setiap tantangan menjadi peluang, dan menyambut tahun baru 2026 dengan semangat yang lebih kokoh untuk membangun Kota Bogor yang kita cintai. 


Atas nama DPRD Kota Bogor, saya mengucapkan Selamat Menyambut Tahun Baru 2026. Mari kita jadikan tahun yang akan datang sebagai momentum memperbarui harapan, memperkuat persatuan, dan meneguhkan komitmen kita kepada rakyat. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan bagi setiap langkah kita, dan Kota Bogor senantiasa tumbuh sebagai kota yang maju, manusiawi, dan membawa kebaikan bagi semua warganya.

Posting Komentar

0 Komentar