Oleh: Aus Hidayat Nur
Anggota Fraksi PKS DPR RI - Komisi II Dapil Kalimantan Timur
Senyum di bibir saya tak henti-henti mengembang. Hati ini ridha, bahkan riang dengan perkembangan terbaru di partai tempat saya berjuang. Sebuah perubahan baru telah ditetapkan, Mohamad Sohibul Iman menjadi Ketua Majelis Syura (KMS) yang baru dan Almuzzammil Yusuf menjadi Presiden Partai yang baru.
Alhamdulillah wasyukurillah. Lisan ini ringan penuh syukur menyambut keputusan Majelis Syura yang baru.
Mohamad Sohibul Iman, sering disingkat orang dengan panggilan MSI, adalah sosok yang diterima oleh kalangan muda PKS. Ketika digadang-gadang akan menjadi calon wakil gubernur DKJ pada pilkada lalu, biodatanya memukau orang banyak. Rupanya beliau adalah senior Jerome Polin, youtuber muda jago matematika Universitas Waseda, Jepang; rupanya beliau mantan rektor di kampus yang menjunjung pluralitas, Universitas Paramadina; rupanya beliau seorang ilmuwan saintis, dan banyak lagi jejak pendidikannya.
Ya, Jakarta hampir dipimpin oleh duo mantan rektor Paramadina, karena Anies Baswedan adalah penerus MSI sebagai pemimpin kampus yang berlokadi di Jalan Gatot Subroto Jakarta itu. Dan Anies pun menjadi gubernur tak lepas dari sedikit banyak kontribusi MSI yang ketika itu berdiplomasi politik dengan partai sekutu, Gerindra, sampai mengantarkan Anies ke Balaikota.
Sebagai politisi, beliau orang yang sangat memahami dinamika politik di Indonesia sejak masa SBY. Sebagai mantan Presiden PKS, beliau juga terlibat dalam memperjuangkan agar Prabowo menjadi RI1. Beliau negarawan yang ikhlas meninggalkan jabatan sebagai anggota DPRRI untuk membenahi Partai dari keterbatasan ketika menjadi Presiden PKS.
Selepas diamanahi sebagai Presiden PKS, beliau dipercaya sebagai wakil ketua KMS. Beliau dikader menjadi pemimpin oleh Ustadz Hilmi Aminuddin, Habib Salim dan para senior dakwah seperti Pak Suharna dan Pak Sunmanjaya. Beliau dipercaya Majlis untuk menghadapi situasi genting yang memerlukan negosiasi dengan banyak Partai dengan aneka pemikiran pro dan kontra. Beliau memiliki integritas, kapasitas dan wawasan yang luas serta detail dalam menghayati persoalan kenegaraan dan juga memiliki analisis yang tajam sehingga putusan-putusan Majelis Syuro selalu solutif ketika memecahkan masalah.
Saya sendiri pernah merasakan dinamika di dalam Majelis Syuro ketika diberi amanah pada masa kepemimpinan ustadz Hilmi Aminuddin.
Almuzzammil Yusuf merupakan lulusan Fisipol UI dan selalu menjadi andalan dalam pandangan politik PKS selama ini. Dengan wawasan kebangsaan dan kenegarawanannya, beliau adalah seorang legislator ulung di DPRRI, sehingga politisi asal Lampung ini sekarang sudah 5 periode sebagai legislator dan berprestasi terutama dalam penyebaran ideologi Pancasila.
Pada pertemuan terakhir dengan Pak Muzammil saya sempat berseloroh bahwa Beliau insya Allah akan menjadi Presiden PKS berikutnya. Itu harapan kami generasi tua dan muda di Partai. Beliau menanggapi dengan tersenyum. Ternyata benar, beliau menjadi pilihan Majelis Syuro.
Beliau sebenarnya boleh dibilang tokoh utama di balik pendirian PKS tahun 2002 dan sempat menjadi presidennya yang pertama. Kemudian dengan ikhlas dan legowo ia menyerahkan kepemimpinan kepada DR. Hidayat Nur Wahid setelah Partai Keadilan bergabung dengan PKS. Setelah itu bahkan beliau tidak menjadi pejabat teras di PKS.
Sekarang tangungjawab ini telah dikembangkan pada kedua kader yang ikhlas dan bersemangat. Selamat bekerja! Semoga PKS menjadi jaya dan didukung generasi muda Indonesia.
0 Komentar