oleh: Muhammad Aldhira (kader PKS Kota Pekalongan)
Bulan Ramadan yang penuh dengan berbagai keutamaan telah berlalu. Tentu saja kita sebagai umat Islam bersemangat menjalankan berbagai amaliyah dari mulai perbanyak tilawah, zikir, infaq hingga itikaf di hari hari terakhir Ramadhan.
Ramadhan sebagai syahrut tarbiyah atau bulan pembinaan idealnya merupakan sarana inkubasi sekaligus booster bagi umat Islam untuk bisa lebih produktif dalam berbagai aspek di 11 bulan berikutnya.
Pertanyaannya, setelah Ramadan ini berlalu, bagaimana semangat beramal selama Ramadhan ini tetap konsisten terjaga?
Setidaknya ada 2 ikhtiar untuk bisa konsisten atau istiqomah dalam beramal, yang pertama berdoa memohon kepada Allah untuk bisa istiqomah. Karena Allah yang berkuasa untuk mengubah hati kita, diantara doa yang bisa kita panjatkan adalah doa berikut:
ÙŠَا Ù…ُÙ‚َÙ„ِّبَ الْÙ‚ُÙ„ُوبِ Ø«َبِّتْ Ù‚َÙ„ْبِÙ‰ عَÙ„َÙ‰ دِينِÙƒَ
Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.
Lalu doa berikut:
رَبَّÙ†َا Ù„َا تُزِغْ Ù‚ُÙ„ُوبَÙ†َا بَعْدَ Ø¥ِذْ Ù‡َدَÙŠْتَÙ†َا
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami.” (QS. Ali Imran: 8)
(HR. Tirmidzi, no. 3522; Ahmad, 6: 315. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Ikhtiar berikutnya untuk menjaga konsistensi amal adalah menemukan lingkungan yang mendukung, contoh praktisnya adalah mendapatkan partner atau rekan yang bisa saling mengingatkan untuk konsisten dalam beramal.
PKS memiliki program kaderisasi pekanan bernama Unit Pembinaan Anggota atau biasa disebut UPA, dimana setiap anggota dalam kelompok kecil sekitar 5 - 7 orang bertemu setiap pekan. Program internal partai ini bertujuan untuk membina, melatih, dan mengembangkan kualitas anggota partai agar memiliki kemampuan yang baik dalam berbagai aspek, seperti kepemimpinan, dakwah, sosial, dan politik.
UPA berperan penting dalam memastikan bahwa setiap anggota PKS, terutama kader-kadernya, memiliki pemahaman yang mendalam mengenai visi dan misi partai, serta mampu menjalankan peran mereka dengan baik, baik di level organisasi maupun dalam masyarakat.membahas materi kaderisasi sekaligus juga ada sarana evaluasi kondisi & perkembangan anggota.
Kegiatan UPA pekanan ini tentu dapat menjadi sarana untuk menjaga motivasi & konsistensi amal pasca ramadan, seperti shalat fardu jamaah, shalat sunnah, tilawah, shalat tahajud, zikir & infaq.
Saya kembali mengutip pesan ketua Majelis Syuro PKS Habib Dr. Salim Segaf Aljufri dalam pembukaan Rakernas PKS tahun 2023 bahwa diantara kunci kemenangan adalah kekuatan doa & spiritual.
Habib Salim menyampaikan: “Kita meyakini di atas kekuatan manusia ada kekuatan yang lebih dahsyat yang kadang terjadi di luar nalar, yaitu kekuatan Allah SWT. Oleh karena itu kader-kader PKS harus menjaga kualitas ruhiyah dan spiritual dengan meningkatkan ketaatan kepada Allah, perbanyak taqorrub kita kepada Allah, melaksanakan yang wajib secara sempurna dan memperbanyak amalan sunnah, dengan shalat tahajud, shalat dhuha, shaum sunnah, tilawah, dzikir dan doa.”
Pesan dari Ketua Majelis Syuro PKS tentu harus dapat terimplementasi dengan baik oleh setiap kader. Program UPA yang didalamnya terdapat agenda evaluasi amaliyah menjadi suatu program penting sebagai ikhtiar menjaga konsistensi amal yang diharapkan dapat berdampak pada spritualitas setiap kader PKS.
0 Komentar