Anakan Pala dan Kebangkitan Tanah Rempah Maluku

 


oleh: Saadiah Uluputty 

Anggota Fraksi PKS DPR RI Dapil Maluku


Bantuan tanaman produktif saya serahkan kepada petani tanaman perkebunan. Bantuan anakan pala, cengkeh, dan kelapa sebagai bagian dari perjuangan yang saya suarakan di Raker komisi IV DPR RI bersama Kementrian Pertanian dan Kehutanan. Dari perjuangan ini alokasi bibit benih pala, cengkeh dan kelapa dianggarkan dari dana APBN untuk Maluku.


Dari alokasi usulan ini, melalui DIPA Kementrian Pertanian dan Kehutanan, masyarakat berhak mengakses bibit benih yang dialokasikan untuk ditanam di lahan-lahan pertanian mereka.


Luas kawasan hutan di Maluku diperkirakan mencapai 3,9 juta hektar. Luas ini setara dengan 72,34 % dari luas daratan Maluku. Sementara luas tanaman perkebunan pala di hutan dan perkebunan masih potensial untuk ditanami. 


Dari Tahun 2020 hingga 2024 data BPS menyebutkan bahwa Maluku dan Maluku Utara sebagai propinsi penghasil pala terbesar di Indonesia. Pada tahun 2023 sebanyak 14,8 ton pala dan cengkeh dari Maluku diekspor ke Belanda dan bulan September 2023, 17 ton pala dari Maluku dikirim ke Surabaya untuk didistribusikan ke pasar Tiongkok. Maluku sebagai endemik pala harus terus dikembangkan dengan menata dari huku hingga ke hilirnya. 


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pala di Maluku, antara lain: Meningkatkan kualitas dan mutu pala, Menggunakan bibit unggul klonal, Meningkatkan pengetahuan petani tentang Good Agricultural Practices (GAP), Meningkatkan pendapatan petani melalui penanganan pasca panen.


Beberapa aspirasi yang selalu disampaikan masyarakat dan petani kepada saya agar terus menyuarakan pala, cengkeh dan kelapa ini dalam perjuangan di parlemen. 


Persiapan bibit berkualitas menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Bibit unggul telah disertivikasi oleh balai besar Ambon sebelum ditetapkan. Biasanya Kementerian Kehutanan ataupun pertanian bekerjasama dengan BSIP Ambon untuk menyiapkan bibit dan benih bibit ini. Baik pala, cengleh maupun kelapa. Tahun 2024 ini melalui kementerian kehutanan disiapkan 50 ribu bibit tanaman produktif baik pala ataupun cengkeh. 


Program ini merupakan bagian dari upaya bersama Kementrian Pertanian dan Anggota Komisi IV DPR RI untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta mendorong duversifikasi ekonomi sektor pertanian. 


Pala, Cengkeh, Kelapa harus menjadi komoditas unggulan Maluku. Tanah rempah yang dicari sejak zaman dahulu. anugerah ini harus dijaga sebagai karunia terbesar bagi Maluku. Emas hijaunya Maluku untuk memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat Maluku.


Semoga Allah SWT meridhoi usaha kita semua

Posting Komentar

0 Komentar