Nilai Sebuah Kemenangan Politik Bagi PKS di Maluku



Politik adalah wasilah untuk menebar kebaikan. Memang berat jika sebagai aktor dakwah (red: kader PKS) mengambil bagian dalam jalur tersebut. Banyak sekali aral menghadang, badai pun sangat kuat.

 

Mengamati perjalanan PKS di Maluku, telah terjadi pasang surut dalam tubuh internal dan eksternal partai besutan Asis Sangkala dan rekan-rekan.  Alih-alih menjadi partai tanpa kursi, malah jadi sebuah partai besar di provinsi Maluku.

 


Hal yang sangat spektakuler ketika semua media memberitakan kemenangan PKS dalam pilkada serentak di Maluku. Ini sebuah keajaiban, dari 11 Kota/Kabupaten, PKS meraup 10 kemenangan.  Kemenangan ini menunjukan akar rumput PKS di Maluku sangat kuat, yang dilandasi oleh sikap pilihan yang rasional dam objektif. Selain itu, PKS mampu mem-branding-kan kader-kadernya menjadi leader yang bersahabat, yang peka terhadap kebutuhan masyarakat kekinian.

 

Memang pilkada 2024 merupakan pilkada yang paling membahagiakan bagi kader PKS di tanah Maluku ini. Apalagi ada 3 kader terbaiknya mampu jadi jawara di daerahnya, yaitu Fahri Husni Alkatiri (Bupati Seram Bagian Timur), Sudarmo (Wakil Bupati Buru), Amir Rumra (Wakil Walikota Tual). Tentu kemenangan itu selaras dengan perolehan suara pileg lalu, yang sangat signifikan perolehan kursi anggota legislatifnya.

 

Namun, dibalik kemenangan yang menakjubkan itu, perlu kiranya PKS juga mawas diri terhadap perkembangan politik ke depan. 3 hal yang harus diperhatikan:

 

1. Kepercayaan Rakyat

Kepercayaan rakyatlah yang hantarkan kemenangan ini. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Begitulah ungkapan dalam politik. Maka masyarakat bukan  menjadi objek, melainkan jadi mitra pemerintah. PKS dengan slogan sebagai pelayan rakyat mesti diejawantahkan secara baik di Maluku. Bilamana tidak terlaksana sesuai keinginan awal masyarakat, maka akan berdampak bagi PKS ke depan.

 

Memang tidak semudah merealisasikan janji-janji apalagi dalam kurun waktu 5/10 tahun. Ada yang berkuasa 20 tahun saja, tidak memberikan efek yang berarti bagi masyarakat. Terutama dalam hal pelayanan pendidikan, pengembangan SDM melalui beasiswa daerah,  lapangan pekerjaan dan sembako yang terjangkau.

Tetapi sebagai pemenang, PKS dapat unjuk kebolehannya selama 5/10 tahun mendatang. Aura kebaikan yang diharapkan bisa jadi air dan matahari bagi masyarakat.

Kita belajar dari sejarah politik di Maluku, petahana atau dinasti pun tumbang akibat kemarahan masyarakat. Maka beta janji, beta jaga, PKS jadilah pelayan rakyat yang berarti.

 

2. Kerja Nyata dan Kontributif

Kerja nyata adalah implementasi visi misi. Kerja nyata bukan dimaknai setiap hari harus tampil di media dan memaparkan data-data, atau indeks persepsi. Melainkan para pemenang itu harus dapat menjadi orang pertama yang hadir dalam kegalauan masyarakat. Rumah-rumah pejabat tidak jadi istana bagi sekelompok orang.

 

Kerja nyata tidak dimaknai juga sebagai blusukan-blusukan. Apalah artinya blusukan, tetapi toh hanya jadi pemanis di media. Kerja nyata dimulai dari merencanakan program yang berkualitas sampai tuntas evaluasi.

 

3. Nilai Kebaikan kader PKS itu Sendiri

Kader PKS, kemenangan ini tidaklah jadi euforia. Kemenangan ini bukan kemenangan semacam tim sepakbola. Bukan itu esensinya. Pertama yang diperhatikan bahwa kemenangan ini adalah ujian dari Allah kepada seluruh kadernya. Apakah kadernya mampu keluar dari zona nyamannya? Apakah kadernya dapat survival dalam dinamisasi politik yang begitu terbuka?  Apakah kadernya dapat menjaga nilai-nilai yang dipegang, dan dapat menyebarkan kepada masyarakat? Kedua, kepercayaan rakyat yang begitu tinggi akan perubahan menjadi PR yang dapat dijawab kelak. Masyarakat adalah manusia, kader PKS juga manusia, membutuhkan komunikasi yang baik, bila ingin selaras dan sejalan. Ketiga, sebagai agen transformasi kebaikan, kader PKS mempunyai aset kebaikan yang sangat banyak. Olehnya itu, aset tersebut diharapkan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Wahai kader PKS, bila amanah telah datang padamu, tunjukkan bahwa anda bisa 💪

 

Makassar, 9/12/2024

 

by. Reli Maluku

 

Posting Komentar

0 Komentar