"Bagiku, PKS adalah Pesantren Kehidupan Terindah"

 


Oleh : Siti Khasan


Menjadi anak yang dilahirkan dan dibesarkan dengan berlatar belakang pedesaan yang minim pemahaman agama adalah petaka terbesar dalam separuh perjalanan hidupku. Ketiga kakak laki-lakiku sama almarhum bapak dibekali dengan dipondokan di pesantren disebuah desa pinggiran tapi tidak berlaku untuk aku, anak perempuan.

Ketika aku pun ingin "nyantri" almarhum bapak malah tak memberi kesempatan. Apa alasannya hingga aku sedewasa ini tak kunjung kutemui jawabannya. Maka hidup mengalir begitu saja meski banyak yang ingin aku pahami.

Perjalanan hidup yang kutempuh akhirnya hanya begitu-begitu saja. Hingga suatu waktu aku bertemu dengan orang yang mengaku dirinya orang PKS.

Pertemuan pekanaan laksana pesantren kilat yang mengajarkan begitu banyak ilmu agama. Kisah heroik pejuang Islam yang dipaparkan seakan memutar memori yang dulu pernah singgah di indera pendengaranku dari guru agama ketika SD. 


Setahun dua tahun dan hingga dalam bilangan berapa tahun dididik, disayang dan bahkan diperhatikan oleh para guru yang lebih tepat disebut malaikat penolong dari kefakiran ilmu dan pemahaman. 


Para guru yang aku ngga habis pikir, apa sih yang mereka cari? 

Rela berlelah tanpa upah,  ikhlas berletih tanpa pamrih, ridho mengabdi tanpa lencana, untuk menjadi guru pesantren kehidupan yang indah. 


Padahal diri ini apanya para guru bersahaja itu? Adik bukan, tetangga bukan, teman dekat bukan. Tak ada darah yang mengikat tak ada daging yang menyimpul dengan sebutan saudara, tapi kenapa mereka rela menjelaskan untuk apa hidup dan mati sesungguhnya. 


Maka bila hari ini diri yang fakir ilmu ini perlahan memamahi untuk apa hidup yang sesungguhnya adalah karena semata kasih sayang Allah yang begitu luas yang Allah titipkan pada para guru di pesantren PKS. 


Selamat milad PKS. Hari ini aku belum berkontribusi apa-apa untuk mu tapi engkau telah menjadi pesantren terindah sepanjang sejarah hidup ku. 


Menjalani hari bersamamu seumpama titian langkah dua kaki yang saling menyalipi. Bila kaki kanan adalah harapan maka kaki kiri adalah kepasrahan. 


Di PKS hanya ada dua itu saat ini. 

Berharap bisa terus berkontribusi dan pasrah dalam ketaatan atas segala keputusan musyawarah majelis syuro. 


Milad 22 PKS makin di hati makin dinanti. 


Puri indah -14 Syawal 1445 H

Posting Komentar

0 Komentar