"Kisah Inspiratif di Balik Penghitungan Suara: Saksi PKS, Sehidup, Se-PPK"



Pemilihan umum seringkali dianggap sebagai momen penting dalam agenda politik sebuah negara. Namun, kebanyakan dari kita melihatnya dari jauh, melalui layar televisi atau melalui headline media. Namun, di balik proses yang terkadang tegang dan rumit ini, terdapat kisah-kisah inspiratif yang mungkin terlewatkan dari pandangan kita.


Pada pemilihan umum tanggal 14 Februari 2023, di Kota Tangerang, terjadi sebuah kisah yang membangkitkan semangat dalam proses demokrasi. Meski proses penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah usai, tahapan rekapitulasi suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) masih berlangsung hingga beberapa hari setelahnya, mulai dari tanggal 17 hingga 21 Februari 2024.



Di antara ribuan saksi yang hadir untuk mengawal proses tersebut, ada sebuah kelompok yang mungkin tidak biasa terdengar: pasangan suami istri yang menjadi saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka bukanlah politisi terkenal, tidak pula kader partai yang muncul dalam berita-berita politik. Mereka adalah warga biasa, sehidup, se-PPK, yang dengan penuh semangat turut serta menjaga proses demokrasi berjalan dengan lancar.



Di DPC Cibodas, Kota Tangerang, empat pasangan suami istri ini menunjukkan dedikasi luar biasa mereka dalam mengawal proses penghitungan suara. Pak Chaerudin dan Ibu Sukesih, Pak Rahmat dan Ibu Dian, Pak Sudarwanto dan Bu Nunung, serta Pak Sigit dan Ibu Yeni, merupakan bagian dari tim saksi PKS yang tidak hanya saling melengkapi, tetapi juga saling menjaga.


Dari pagi hingga larut malam, mereka berada di sana, memastikan setiap suara yang tercatat adalah suara rakyat Indonesia yang sah. Mereka tidak hanya menjaga proses tersebut dari ancaman ketidaktepatan, tetapi juga memberikan keteladanan tentang pentingnya keterlibatan aktif dalam proses demokrasi.


Yang lebih membanggakan lagi, sebagian besar dari mereka bukanlah figur yang ada di kertas suara. Mereka bukanlah orang yang sedang memperjuangkan kepentingan pribadi atau kelompok mereka. Mereka hanyalah warga biasa yang merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas proses demokrasi, demi kebaikan bersama.



Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran proses demokrasi. Tidak perlu menjadi tokoh terkenal atau politisi berpengaruh untuk berkontribusi. Dengan keberanian, dedikasi, dan semangat, siapa pun dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi negara dan masyarakatnya.


Mereka adalah contoh nyata bahwa semangat demokrasi tidak hanya terletak pada hasil pemilihan, tetapi juga pada prosesnya yang adil, transparan, dan terawasi. Dan dalam setiap bilangan suara yang dihitung, terdapat kisah-kisah inspiratif yang patut diabadikan, mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati sebuah negara terletak pada rakyatnya sendiri.


Heryadi S

Posting Komentar

0 Komentar