Ahmad Fathul Bari
Wakil Sekretaris Jenderal & Juru Bicara PKS
Tanggal 13 September 2023 yang
lalu, saya mendapat undangan sebagai pembicara sebuah diskusi mengenai isu
iklim dan transisi energi, yang diselenggarakan di Jakarta oleh Yayasan
Indonesia Cerah.
Banyak sekali masukan dari
rekan-rekan aktivis dan organisasi masyarakat sipil (CSO/ NGO), rekan sejawat
sesama pengurus dan fungsionaris parpol, serta rekan-rekan jurnalis yang peduli
atas kondisi krisis iklim akhir-akhir ini.
Dulu, ketika masih sekolah, generasi kami atau setidaknya saya, seolah masih bingung dengan berbagai istilah seperti global warming dan climate change serta dampak yang akan terjadi di masa yang akan datang (saat ini). Tetapi belakangan, justru hal tersebut jadi keseharian yang kita hadapi saat ini. Banjir, buruknya kualitas udara, sampah, teriknya matahari, ketersediaan air bersih, dan berbagai hal lain yang kita rasakan saat ini, menjadi gambaran nyata global warming yang bahkan sekarang disebut global boiling, serta climate change yang sekarang menjadi climate crisis.
Mulai hari ini kita juga harus
memperkenalkan kata-kata terkait perubahan iklim dan transisi energi seperti:
efek rumah kaca, ekonomi karbon, berkelanjutan, polusi udara, jalur sepeda, energi terbarukan, electric vehicle, RUU EBET,
net zero carbon emission, dan sebagainya kepada khalayak, orangtua terlebih
lagi anak muda.
Dengan berbagai kondisi yang kita
hadapi hari ini, sudah selayaknya Pemilu 2024 menjadi momentum pengarusutamaan
gagasan dan kebijakan penanganan krisis iklim, sehingga isu ini bukan sekadar
kajian elit para profesional, akademisi, kelas menengah perkotaan, dsb, karena dampaknya
sudah kita rasakan semakin meluas di berbagai elemen masyarakat dan memenuhi
keseharian kehidupan kita.
Terima kasih kepada Yayasan Cerah Indonesia yang telah melakukan riset bertajuk “Rekam Jejak Partai Politik di Isu Iklim dan Transisi Energi: Analisis atas Temuan Media dan Platform Partai”
Terima kasih kepada Wicaksono Gunawan dan Rafaela, peneliti dari Yayasan Cerah Indonesia yang telah memaparkan hasil kajiannya kepada kami. Terima kasih juga untuk rekan sesama fungsionaris partai politik yang ikut hadir dalam kesempatan tersebut, Lusyani Suwandi dari Partai NasDem dan Himmatul Aliyah dari Partai Golkar. Juga kepada Andhyta F Utami yang telah membuat platform Bijak Memilih dan Ravio Patra, Program Manager WestminsterFoundation For Democracy (WFD). Terakhir untuk Arie Rostika Utami, Climate and Youth Workstream Lead Yayasan Indonesia Cerah yang telah memoderatori acara ini dengan baik.
0 Komentar