Apa Jadinya Kalo Humas Ngikutin Presiden PKS?

 

Selfie ala humas/dok. Isna


Oleh: Yosi Prastiwi


Apa jadinya kalo temen-temen humas PKS ngikutin kegiatan pak Presiden selama kunjungan ya? 

Saya rangkum berbagai cerita dan kesan temen-temen humas selama mbuntutin pak Pres sewaktu kunjungan presiden PKS, ustadz Ahmad Syaikhu ke Jogja hari Minggu kemarin. 

Humas kudu gercep kayak wartawan/dok. Isna


"Sik jelas kudu gercep, biar nggak ketinggalan momen. Terus kadang rundown acara dinamis banget," begitu komentar Isna, tukang poto andalan DPW PKS DIY.


Inget bener saya soal rundown acara ini. Pekan lalu udah di-share ke grup humas, sehari sebelumnya ada perubahan, eh pagi hari H ada perubahan lagi!


Desq, anak humas Sleman yang biasa gercep bikin konten mengaku kalah cepet sama wartawan. Di Cangkringan, dia mengaku dapet barisan di belakang wartawan.


"Kalah sama wartawan mbak. Kayak keroyokan pas ngeliput." Akhirnya Desq pasrah mengandalkan dua rekannya yang teruji berdesakan di lapangan. 


Sampai bingung mau motret dari sisi mana/dok.Isna



Wahyudi, humas PKS Sleman andalan ini berpendapat kalo momen meliput kegiatan pak Pres itu bikin dia belajar terus sebagai jurnalis dadakan.


"Saya sih kayak belajar lagi jadi jurnalis. Merencanakan reportase yang diluar kendali kita. Bagaimana mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya dari siapapun sumber sumber lapangan."


Selain itu menurut Wahyudi, ustadz Syaikhu tipikal orang yang memudahkan urusan humas karena mudah diarahkan oleh tim di lapangan. 



Pasangan humas Sleman tertangkap kamera bekerja sama di lapangan/dok.Syafii


Berbeda dengan Wahyudi, istrinya- Wahtini yang juga meniti karir di humas PKS Sleman berpendapat kalo liputannya rasa pacaran karena sejauh mata memandang, yang dilihat aksi suaminya mengabadikan momen. 


Ya ampun, jomblo dilarang baper nih! 


Wahtini justru gemes sama temen-temen peserta acara maupun emak-emak-yang saking bersemangatnya, ikutan mendokumentasikan dan membuat konten dengan ponsel mereka. 


"Aku jadi pengin nulis standar liputan bagi netijen budiman agar tidak ngrusuhi humas saat bekerja." Wahtini mengambil hikmah dengan gagasan baru yang patut dicoba realisasikan.


Siap nyuting/dok.Isna


Sementara Dyta dan Udin, dua teman humas dari DPW DIY, seperti biasa bergerak dalam diam. Enggak banyak cerita tapi sibuknya setelah kunjungan kelar. Mulai posting berita, bikin konten medsos dan upload video di YouTube. 

Dyta yang mengikuti agenda seharian mengaku salut dengan stamina pak Presiden.

"Semangat dan stamina beliau yang safari ke daerah-daerah lewat jalur darat dengan kegiatan di DIY kemarin ada 4 lokasi (Kantor DPWT DIY, UKM di Giwangan, Wisata di Cangkringan, silaturahim ke kediaman kuncen merapi) enggak ada habisnya." 


Sementara Udin berkesempatan dihampiri pak Presiden saat nongkrong bersama beberapa anggota yang istirahat di warung dekat rumah Mbah Asih, juru kunci Merapi. 


Menurut Udin, ustadz Syaikhu tanpa sungkan ikut duduk bergabung menikmati sisa jadah tempe yang terhidang. Beliau juga memborong aneka gorengan untuk teman-teman yang ikut duduk di warung. 


Hal-hal kecil dan sederhana ini Udin catat sebagai bagian dari karakter ustadz Syaikhu yang low profile. Pejabat partai tapi asik. Amanahnya sebagai presiden PKS tidak menghalangi beliau berinteraksi dan dekat dengan anggota lainnya. 


Kalo kamu punya pengalaman apa waktu ketemu pak Pres? 


Posting Komentar

0 Komentar