Kursi Roda Untuk Sang Guru Ngaji di Desa Taloyon



Matahari pagi muncul memancarkan sinarnya, burung-burung terbang berkicau melewati dua perbukitan yang dipisahkan oleh jalan raya. Udara pagi yang sejuk ditambah dengan hembusan angin yang sedikit dingin menambah kesegaran mengawali aktifitas pagi saat melewati wilayah Desa Salodik.

 

Hari itu sebuah mobil minibus Avanza berwarna abu-abu berjalan melintasi turunan Desa Salodik. Para penumpang yang berada di dalam mobil sangat menikmati perjalanan yang disuguhi pemandangan cantik perbukitan dan juga pemandangan laut yang ada di kejauhan.

 

Mobil tersebut berjalan dengan tujuan utama ke Kecamatan Bunta, akan tetapi penumpangnya akan singgah sejenak ke Desa Taloyon Kecamatan Pagimana. Sekitar jam 9 pagi, mobil Avanza tersebut tiba di Desa Taloyon. Para penumpangnya pun turun menuju sebuah rumah sederhana.

 

Rumah yang disinggahi tersebut adalah kediaman dari ibu Rina Hako, seorang guru ngaji di Desa Taloyon. Ibu Rina adalah seorang ibu rumah tangga yang selama ini memiliki keterbatasan dalam menjalankan aktifitas kesehariannya. Ibu Rina mengalami kelumpuhan, tapi hal tersebut tidak menghalangi beliau sebagai ibu rumah tangga dan juga guru ngaji.

 

Ibu Rina yang kini berusia 49 tahun mengalami kelumpuhan sejak masih SMP. Sehingga sekian lamanya beliau cuma mangandalkan saudara dan suaminya untuk membantu mengambil sesuatu yang dibutuhkan. Tidak jarang ibu rina harus berjalan ngesot dengan bantuan kedua tangannya. Hal tersebut yang dijalani oleh ibu Rina selama berpuluh tahun lamanya.

 

Dengan keterbatasan tersebut tidak menghalangi Ibu Rina menjalankan kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Selain itu Ibu Rina setiap harinya masih tetap antusias untuk mengajarkan ngaji kepada anak-anak di Desa Taloyon. 

 

Bahkan tidak sedikit dari murid ngajinya dulu yang kini telah memiliki anak justru membawa anak mereka untuk belajar mengaji kepada Ibu Rina. Jadi Ibu Rina bisa dikatakan sebagai guru ngaji lintas generasi.

 

Selama ini Ibu Rina punya harapan sederhana untuk memiliki kursi roda. Dengan kursi roda sedikit banyak bisa membantu Ibu Rina memudahkan ruang geraknya menjalankan aktifitas keseharian sebagai seorang istri, ibu dan juga guru ngaji.

 

Ibarat oase di padang pasir, harapan Ibu Rina untuk memilik kursi roda akhirnya tercapai. Hari itu Kamis (26/5) sebuah mobil Avanza berwarna abu-abu singgah di kediamannya di Desa Taloyon. Salah seorang penumpang dari mobil Avanza tersebut adalah Ibu Sri Atun yang merupakan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah dari Fraksi PKS.

 

Sri Atun singgah ke rumah Ibu Rina membawakan kursi roda dan juga buku Iqro buat ibu Rina. Sebab selama ini selain kursi roda, Ibu Rina kekurangan buku Iqro yang merupakan bahan ajar buat mengaji kepada anak-anak Desa Taloyon. 

 

Wajah sumringah memancar dari wajah Ibu Rina. Rasa haru berpadu dengan rasa bahagia menjadi satu yang menggeluyuti perasaan Ibu Rina saat Sri Atun menyerahkan bantuan kursi roda dan buku Iqro. Rasa syukur kepada Allah dan juga ucapan terima kasih kepada Sri Atun berulang kali meluncur dari lisan Ibu Rina. 

 

Sebab tak terbayangkan sebelumnya kalau Ibu Rina akan mendapatkan sebuah kursi roda. Sesuatu yang selama ini sangat diidamkan untuk dimiliki. Pada penyerahan bantuan kursi roda dan Iqro oleh Sri Atun kepada Ibu Rina turut didampingi oleh keluarga dan juga kepala Desa Taloyon.

 

Sepupu Ibu Rina yang bernama Anhar menceritakan kronologi sehingga Ibu Rina mendapatkan bantuan kursi roda dari Ibu Sri Atun. Beberapa hari setelah lebaran, Anhar saat pesiar ke rumah sepupunya merasa prihatin melihat kondisi Ibu Rina. Sehingga Anhar berinisiatif meminta bantuan kursi roda kepada Ibu Sri Atun.

 

“Sepulang dari Taloyon, saya menghubungi Ibu Sri Atun meminta bantuan kursi roda kepada Ibu Sri Atun. Karena saat itu saya menjelaskan kondisi sepupu saya yang merupakan guru ngaji di Taloyon. Saat itu Ibu Sri Atun tidak langsung mengiyakan, karena beliau sedang berada di Palu.”

 

“Tapi tiga hari kemudian, Saya dihubungi oleh Ibu Sri Atun. Saya disuruh siap-siap, karena ibu Sri Atun mau berangkat ke Bunta dan nanti Saya akan disinggah untuk sama-sama menuju ke Desa Taloyon. Ternyata saat itu Ibu Sri Atun sudah membelikan kursi roda dan juga buku Iqro buat untuk diberikan kepada sepupu Saya. Sehingga Saya langsung mengubungi sepupu, mereka sangat terkejut. Kami dari keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah membantu memberikan kursi roda kepada Rina. Ini sangat bermanfaat sekali, hanya Allah yang bisa membalasnya.” Ungkap Anhar. 

 

Posting Komentar

0 Komentar