Hebohnya Bapak-Bapak di Kembara Ceria



Oleh : Erry Krisdwianti


Ini  janji saya ...


Untuk menuliskan tentang kegiatan yang sudah ditunggu suami 2 tahun ini, yang terjeda karena pandemi.


Dan sudah sebulan ini,  kehebohan itu sudah dimulai. Alamak .....


"Sudah ndaftar kembara, Bi?" 

"Sudah, dong. Sejak diumumkan, Abi langsung daftar."


Itu kehebohan pertama.


Yang selanjutnya, semakin hari semakin seru. Katanya, gelombang 1 yang khusus untuk usia 45 tahun ke atas, dibuat grup WA. Suami nampak bahagia karena bertemu dengan teman-teman di awal perjuangan PKS.


"Ummi mau nulis tentang kembara nggak, nanti Abi siap jadi reporter." Weiss, gaya broo...


Saya geli, segituuu semangatnya ya. Saya malah khawatir, karena mood untuk menulis itu tidak pasti, dan tidak bisa dipaksakan. Alasan ini mah...hihi..


Dan hari H pun datang. Semua terlibat. Saya nyiapin ini, anak pertama nyiapin itu, anak kedua lainnya lagi. Haha...


Perlengkapan siap, delegasi tugas selesai, maka beliau berangkat dengan semangat 45. Dan saya menunggu... kiriman foto dan reportasenya.




Tapi ternyata, reportase suami itu tidak begitu saya butuhkan. Karena di grup kader, sudah berseliweran foto-foto keren dan ulasan-ulasan dari para peserta kembara.


Heboh. Satu kata, heboh. Plus banget. Ada upacara, atau apel, tapi sambil duduk-duduk. Ada yang tercyduk di Instagram sedang mengangkat air  segalon untuk stok minum teman sekelompoknya. 


Ada yang sibuk racik-racik memasak, menghias dan menyajikan makanan. Ooh, rupanya ada lomba memasak. 


Dan memang, sepertinya isi grup kader tentang kembara yang paling dominan adalah tentang masak dan makan. Perasaan saya saja kali yaa...


Baiklah. Sekali lagi lagi, reportase dari suami sudah terwakili dari ulasan peserta kembara, yang dikomentari teman-teman di grup dengan sangat lucunya. Masya Allah...


Selain itu, sampai di rumah, suami kecapaian. Setelah minum kemudian meluruskan punggungnya di kasur yang katanya terasa sangat empuk, beliau bilang,  "Nantilah, Mi. Capai. Belum bisa cerita."


Saya mengangguk, kemudian pelan-pelan meninggalkan beliau yang tiduran, yang saya yakin sebentar lagi pasti tidur beneran.


#


Catatan: Kembara adalah kemah bakti nusantara

Posting Komentar

0 Komentar