Kenapa sih Kamu Jadi PKS?

Foto kemeriahan puncak milad PKS ke 20 di Istora Senayan, Ahad (29/5/2022). (Sumber foto: Relawan PKSFoto)


Oleh : Bagoes MS

"Kamu kenapa, kok bisa sekarang suka PKS? Malah saya dengar kamu jadi bagian darinya (anggota/kader)," tanya saudaraku dengan tajam.

"Memangnya kenapa, kok seakan-akan aneh saya suka dan masuk jadi anggota PKS? Kenapa orang lain yang suka dan masuk parpol lain, kamu merasa biasa saja? Begitu istimewanya PKS ya di mata kamu?" aku memulai serangan balik. Hehehe.

"Bukan begitu, setahu saya, PKS itu radikal. Orang-orangnya cenderung kaku, malah hanya bergaul dengan sekelompoknya saja. Perempuannya jilbabnya lebar-lebar, lakinya kebanyakan berjenggot, jidat gosong dan cingkrang. Kemudian ini yang bahaya, ideologinya ingin mengganti pancasila dengan khilafah. Kamu enggak tahu informasi ini?" dia terheran-heran padaku.

"Hehehehe...." aku lemparkan senyum. "Kawan, tolong sebut bacaan kamu selama ini apa saja?" aku bertanya padanya.

"Lho, kok tanya begitu? Maksudnya apa?"

"Tolong jawab saja pertanyaanku ini, baru nanti saya jawab lagi pertanyaanmu tadi!" tegasku.

" Ya, selama ini aku melahap berita-berita dan tayangan yutub di medsos....." kemudian dia menyebut beberapa akun fanpage, akun YT, dan beberapa portal yang menjadi langganannya.

"Oh, itu sumber informanmu. Kawanku, kamu tahu enggak, bahwa ketika kita tidak mau mengecek dan membandingkan informasi yang kita dapatkan, bisa-bisa kita menjadi salah satu korban hoax dan framing?"

"Aku hanya ingin beri satu nasihat saja buatmu. Sebagai penyeimbang baca juga media-media atau portal PKS, agar kamu bisa mengambil kebijaksanaan dan kearifan saat mendapat info. Dan satu lagi, bergaullah dengan orang PKS agar tahu seperti apa kehidupannya. Lha kamu sendiri gak melihat diri saya pribadi sebagai anggota PKS?" aku coba untuk bertanya lagi padanya.

"Ya....gak juga sih" dengan sedikit kikuk dia masih coba beladiri.

"Kalo aku lihat kamu, ya jauh sih dari gambaran yang kudapatkan tentang PKS selama ini," dia menghela nafas sebentar.

"Kamu jauh dari radikal, kamu supel, ramah, dan gampang bergaul. Kamu memang taat beragama, tapi ya sama dengan saya juga. Kita taat karena memang kita yakin dengan ketakwaan kita kepada Allah, akan membuat hidup jadi bahagia," terus saja kawanku ini berseloroh. Aku terus setia mendengar.

"Saya juga tahu bahwa ketika ada musibah bencana alam, teman-temanmu orang PKS biasanya selalu terdepan tampil membantu mereka yang terdampak."

"Tapi kenapa saya masih selalu illfill ya kalo dengar PKS? Sebentar...tolong jawab sebenarnya! Jika kamu sudah jadi anggota PKS, kamu pasti tahu tujuan partai ini! Benarkah PKS kalau menang dan berkuasa akan mengganti pancasila!" setengah tinggi nada pertanyaannya namun tak membuat jiwaku tersentak. Ini hal biasa yang sudah seringkali jadi bumbu-bumbu memfitnah PKS.

"Kawan...saya ingin menjawab semua keraguanmu pada PKS. Kamu akan tahu semua jawabanmu tentang pertanyaan-pertanyaan besar seputar PKS, dengan cara kamu ikut saya," ujarku dengan santai.

"Ikut kamu? kemana? Ah, jangan kau ajak saya masuk PKS. Jawab dulu pertanyaan-pertanyaanku, kenapa PKS selalu mengkritik pemerintah seakan pemerintah itu gak ada benarnya, kenapa kalian selalu merasa sok suci, bawa-bawa agama melulu, dan kenapa PKS itu masih banyak wahabinya, yang sudah pasti anti budaya, anti musik dan anti tradisi nusantara," makin ngegas kawanku ini menggiring opininya yang liar.

"Sudah, kamu akan tahu semuanya, asal kamu ikut saya ya! Deal? oke ya?" kulempar senyum dan kukernyitkan mataku padanya.

"Mau ajak saya ke mana?"

"Besok hari Minggu, kita ke Istora Senayan ya. Pokoknya kamu ikut saya!"

"Ngapain? Acara PKS ya? Ogah, ah...saya takut, ngeriii...hihihii" intonasinya terdengar meledek.

"Katanya kamu percaya saya. Pokoknya kalo besok di istora kamu menemukan orang yang kamu maksud selama ini di PKS, jaminannya saya. Saya yang akan melindungi kamu dari orang-orang radikal itu!"

"Mmmhhh...gimana ya?" dia sejenak berpikir terlihat dari tangannya yang bergerak menuju kepalanya.

"Ok deh, karena ada kamu, saya ikut kamu besok di acaranya PKS!" Kami pun berjabat tangan tanda sebuah kesepakatan terjadi.

*****

Minggu, 29 Mei 2022 jam 17.36 jelang maghrib di sudut GBK, tepatnya di halte depan bangunan bertuliskan "Akuatik" tampak dua lelaki asyik sedang berdiri. Hujan yang turun sepertinya membuat mereka berdua berteduh di halte itu. Salah seorang lelaki mengenakan kaos putih orange, seperti terlihat serius mendengarkan kawannya yang berbicara padanya. Kawannya itu mengenakan kemeja biru dongker, sesaat kemudian mengajak lelaki berkaos putih orange untuk berpelukan.

"Terima kasih kawan, kamu hari ini mengajakku ke sini!" Pelukan mereka berdua begitu erat, seperti senja yang mendekap selimut bumi.

(Istora Senayan, 29 Mei 2022)
#milad20PKS

Posting Komentar

0 Komentar