Wahai Emak-emak! Stop Beralasan, Stop Bermalasan!

Ilustrasi (Sumber: pexels.com)


Pepatah barat mengatakan, Time is money (Waktu adalah uang). 

Pepatah Arab mengatakan, Al waktu kassaif (waktu adalah pedang), jika kamu tidak menebasnya, maka kamu yang akan ditebas. 

Dua pepatah itu yang saya yakini sampai sekarang, sangat mempengaruhi kehidupan saya. Manusia itu sama ya mak emak, baik yang ada di belahan Antartika, belahan Artik ataupun kita saat ini yang ada di bumi Indonesia. Allah sama memberi kita 24 jam, tinggal bagaimana kita memanfaatkan 24 jam itu secara berkualitas atau untuk bermalas-malasan. Pilihan ada pada diri kita! 

Mak... 

Pernah ga merasa jengkel, kesel, grundel saat nunggu orang lain? Kita sudah mempersiapkan waktu yang sudah dijanjikan, tapi ternyata teman datangnya melenceng jauh dari waktu yang sudah ditentukan. Waktu terbuang sia-sia, akhirnya aktivitas yang lainnya ikut ngaret

Nah kita jangan seperti itu ya mak, kalau kita saja kesel nungguin orang, jangan buat orang kesel nungguin kita.😁

Ngomongin waktu, pasti semua dari kita, mau ibu rumah tangga, wanita pekerja, emak preneur atau apapun profesi kita harus bisa memanage waktu dengan baik. Maksimalkan waktu yang ada, jangan pengen berhasil, pengen semua tercapai tapi tidak disiplin. 

Saya dari SMU sudah membiasakan diri untuk mencatat jadwal atau kegiatan yang akan saya lakukan keesokan hari di sebuah buku. Ini saya buat agar jangan sampai ada yang terlewat. Yang dibuat saja kadang masih terlewat, apalagi yang tidak. Kebiasaan ini ternyata membawa saya pada kemudahan menjemput rizki. 

Ingat banget saat mendapat kerja di sebuah perusahaan kontraktor di Kelapa Gading Jakarta. Saat itu saya tidak ada niat untuk melamar kerja karena memang belum wisuda. 

Saya hanya mengantongi surat keterangan lulus pendadaran D3. Singkat cerita, saat wawancara, ada satu pertanyaan dari direkturnya, "Anda bawa buku itu untuk apa?" (Just FYI ya pemirsa, saya itu ke mana-mana suka bawa buku, untuk mencatat hal-hal penting yang saya temui). Saya jawab pertanyaan sang direktur dengan singkat saja, "Saya selalu membawa buku kemanapun saya pergi, karena dalam buku ini berisi catatan, jadwal, amanah yang harus saya selesaikan. Otak manusia itu terbatas, kalau tidak saya catat, pasti akan ada yang terlupa."

Alhamdulillah jawaban singkat saya membuat saya diterima kerja dan tanpa psikotest. 

Nah mak emak, mulai hari ini yuk azzamkan dalam diri, jika pengen berhasil, lakukan hal baik pada diri kita. Mulai buat catatan-catatan penting, beri waktu dan target penyelesaiian. 

Stop Beralasan, stop bermalas-malasan! 


Atun Siswanti

Reli Tangerang

Posting Komentar

0 Komentar