TOA Masjid di Dusun Kami



Oleh: Erry Krisdwianti


Inilah tugas toa masjid di dusun kami...


Tugas utamanya tentu saja mengumandangkan adzan lima kali sehari.  Dulu sempat ada puji-pujian antara adzan dan Iqamah, tapi entah karena apa sekarang tidak ada lagi pujian-pujian itu. 


Tugas lainnya adalah mengumumkan berita duka. Dan ini umum, tidak hanya untuk kaum muslim. Semua berita duka, baik yang berasal dari dusun kami, dusun-dusun sebelah, ataupun kerabat warga dusun kami yang meninggal dunia di daerah lain.


Tugas lainnya lagi yang juga bersifat umum adalah untuk memberikan pengumuman-pengumuman misalnya kegiatan kerja bakti di dusun, pengumuman pengambilan pupuk, kegiatan posyandu, lansia, pengumuman kegiatan vaksin dan lain sebagainya.


Sekali lagi, itu untuk umum. Muslim dan non muslim merasakan manfaat toa masjid di dusun kami. Dan karena harus menjangkau seluruh warga dusun, maka suara toa masjid  harus keras, jernih dan jelas.


Persis di depan masjid, ada tetangga kami non muslim. Mereka tidak pernah protes dengan suara toa masjid kami. Keluarga non muslim itupun memelihara anjing. Kami pun tidak pernah melarangnya, hanya harus menjaga agar kami dan masjid kami tidak terkena najisnya.


Dengan perbandingan antara muslim dan non-muslim hampir 50% : 50% , kerukunan antar umat beragama di dusun kami sungguh sangat terjaga. Sangat rukun dan saling bekerja sama. Nyaris tidak pernah ada kegaduhan antar umat beragama. Sungguh itu tidak pernah terjadi.


Dan sepanjang pengetahuan saya, itupun berlaku di daerah lain, tidak hanya di dusun kami. Tidak ada protes-protes tentang toa masjid. Tidak ada yang protes dengan kehadiran anjing yang bagi kaum muslim membawa najis.


Jadi kalau sekarang ada yang mengatur suara toa masjid, bahkan menganalogikan suara adzan dengan gonggongan anjing...


 Sebenarnya itu mewakili siapa ?

Posting Komentar

0 Komentar