Ilustrasi (sumber: pexels.com) |
Duh, perasaan sudah sibuk banget tapi kok masih begini–begini saja ya hasilnya? Sudah melakukan kegiatan ini dan itu tapi kok tidak ada yang memuaskan hasilnya. Pernahkah kita semua merasakan hal seperti ini, mak?
Merasa sibuk dengan segudang kegiatan tapi hasilnya tidak memuaskan? Atau padatnya jadwal membuat kita sampai tidak punya waktu untuk keluarga dan masyarakat? Adakah yang pernah merasakan hal tersebut? Ternyata, menjalankan segudang kegiatan dan tugas sampai kewalahan sendiri tidak berarti kita itu produktif ya!
Lalu apa bedanya produktif dan sibuk?
Seseorang yang produktif cenderung mengerjakan tugas–tugasnya secara mendalam dengan hasil yang terus meningkat. Sedangkan seseorang yang sibuk cenderung mengerjakan banyak hal dalam satu waktu namun hanya di permukaannya saja, sehingga hasil yang didapat pun tidak maksimal. Bahkan, seseorang yang sibuk seringkali memiliki sederet to do lists tapi hanya beberapa yang berhasil dikerjakan dengan tuntas. Jika kebiasaan seperti ini terus berlangsung, kita akan selalu berdalih “terlalu sibuk untuk melakukan pekerjaan yang lain” dan menyebabkan diri kita menjadi tidak produktif.
Allah memberi kita waktu yang sama ya mak, 24 jam, tidak lebih tidak kurang. Mau sebagai ibu rumah tangga, wanita pekerja atau berprofesi dua-duanya, kita melewati waktu yang sama 24 jam. Untuk menjadi produktif, kuncinya adalah manajemen waktu. Bagaimana kita mengatur waktu, membuat prioritas mana yang lebih penting untuk diselesaikan.
Sama-sama pegang handphone misalnya. Bagi orang produktif, memakai handphone untuk hal-hal yang bermanfaat dan bisa menghasilkan, contohnya nyetatus dagangan, ngecek closingan atau transferan, menyebarkan BC-BC positif. Tapi bagi orang yang sibuk, pegang handphone untuk main game (emak-emak banyak loh yang suka ngegame), membaca cerita/novel di beberapa aplikasi, nonton drakor hingga tak terasa waktunya habis tetapi tidak bermanfaat dan menghasilkan.
Yuk mak mulai hari ini ubah mindset kesibukan kita. Fokus pada hal-hal yang membuat kita bermanfaat untuk keluarga dan masyarakat. Buatlah to do list prioritas keseharian kita. Lakukan to do list yang telah kita buat dengan tertib, artinya lakukan dengan konsisten.
Semoga kita semua bisa berlaku produktif bukan sok sibuk membuang waktu sia-sia hingga tanpa sadar umur makin menua.
Atun Siswanti
Reli Tangerang
0 Komentar