Oleh: Kang Dudi
Membaca poster tentang pertunjukan wayang kulit kontemporer dengan Ki Dalang H Sujiwo Tejo atau lebih dikenal Presiden Djanjukers dengan lakon Brojodentis Mbalelo menarik perhatian saya. Sehingga langsung dicatat agar tidak terlewatkan menonton pertunjukan ini.
Bukan kulit sembarang kacang
Akar melilit akar jati
Ini bukan sembarang wayang
Wayang Mbah Tedjo menggugah hati
Pantun diatas diucapkan Dr Salim sesaat sebelum mengakhiri sambutannya dalam pertunjukan wayang semalam.
Sudjiwo Tedjo mengawali dengan memberikan gambaran tentang lakon yang akan dibawakan. Orang mengenal perang dalam Pewayangan itu Baratayuda saja, namun sebenarnya ada dua belas perang yang ada. Salah satunya adalah perang guru dan murid yang dipentaskan malam itu.
Gambaran di awal memberikan pencerahan buat saya yang tidak mengenal wayang kulit dengan baik. Tadinya, saya yang asli Sunda, lahir dan besar di Bandung Jawa Barat khawatir tidak akan mengerti jalan ceritanya, namun ternyata Mbah Tedjo membawakan dengan dua bahasa sehingga yang tidak paham Bahasa Jawa bisa mengikuti pertunjukan ini.
Yang membuat surprise saya adalah sinden nya tidak hanya nembang lagu jawa saja, ada lagu keroncong dan lagu daerah lain yang membuat renyah pertunjukan ini.
Bahkan di tengah pertunjukan, para pimpinan PKS diajak berpantun dengan lagam lagu "Bersuka Ria" nya Soekarno, diawalioleh Ki Dalang.
Siapa bilang bapak bilang dari Blitar
Bapak Kita dari Prambanan
Siapa bilang rakyat kita lapar
Indonesia banyak Makanan
Lanjut dengan para sinden menyanyikan bagian reff lalu disambut pantun dari Presiden PKS
Dari Koja ke kayuringin
Singgah sejenak di Jalan Cagak
Biarin ujan biarin angin
PKS harus tegak
Biasanya Ki Dalang berdialog dengan sinden dalam pertunjukan wayang, tapi kali ini dialognya dengan Presiden PKS.
"Beskap Oranye dan blangkon Putih Ki Dalang sangat berbeda," Ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu. "O iya ini beskap baru selesai tadi pagi khusus untuk pertunjukan ini," sahut Ki Dalang.
:Blangkon itu artinya Gamblane Lelakon, tadinya saya mau pakai iket kepala saja karena belum gamblang betul lelakon," ucap Ki Dalang berseloroh.
Presiden PKS membalas, "PKS sikapnya sangat jelas. Pemilu tidak ditunda!"
Dua jam tidak terasa menonton pertunjukan ini penuh dengan makna. Pada bagian akhir, Ki berdoa.
Ya Tuhan kami berdoa
Semoga Engkau Tetap memberi kami Rahmat
Ya Tuhan
Tetaplah lestari Indonesia merdeka
Setelah wayangan ini kami tetap berdoa tak ada lain hanya berdoa
Semoga Bangsa Indonesia
Tua muda laki perempuan
semua tetap bersedia bersatu bersatu bersatu walau dalam perbedaan
Aamiin aamiin
0 Komentar