PKSFoto/Ety_Nurdiyanti |
Saya tinggal di Jakarta cukup lama dari tahun 1970-an dan hidup di lingkungan NU Rawamangun yang kental. Dimana setiap menjelang sholat wajib lima waktu selalu didahului dengan pembacaan sholawat. Coba anda bayangkan di lingkungan satu RW saya ada dua mushalla dan dua masjid. Satu masjid kampung dan satu masjid lagi punya STEI Indonesia.
Disaat kumandang adzan baik mushalla dan masjid mengumandangkan suara nyaris secara bersamaan dan suara speaker luar pun masih terus berkumandang tatkala ada pengajian rutin mingguan atau bulanan atau juga yasinan tiap malam jumatnya.
Sudah hampir 50 tahun saya tinggal di sana apakah pernah ada masalah dengan speaker atau TOA tersebut? Tidak ada masalah!
Apakah selama 50 tahun saya di sana ada masyarakat non muslim protes terhadap suara TOA masjid dan mushalla tersebut? Tidak ada non muslim mempermasalahkan hal tersebut kami sudah sangat kental bertoleransi.
Apakah selama 50 tahun saya tinggal di sana ada dari pejabat negara yang keberatan atas suara TOA tersebut? Setahun saya tidak ada.
Apakah ratusan tahun semenjak masjid dan Mushalla di kampung saya menggunakan speaker atau TOA ada non muslim merasa keberatan? Tidak ada.
Di lingkungan saya waktu itu ada tetangga non muslim pelihara anjing untuk menjaga pagar dan keamanan rumah apakah kami warga yang tak punya anjing keberatan? Tidak juga karena memang kami sangat menghargai hak warga lain memelihara binatang bentuk toleransi yang indah bukan?
Lalu saya dan teman-teman waktu masa kecil tahun 70-an dan 80-an sering kali berlari kencang karena dikejar anjing pada waktu pulang sekolah apakah kami menyalahkan orang yang punya anjing? Tidak pernah malah menjadi kenangan indah.
Biarlah sesuatu yang bukan masalah potret dari kehidupan bertoleransi tinggi di Indonesia khususnya di wilayah saya pernah dibesarkan dan umumnya Indonesia tetap dijaga seperti itu jangan diganggu oleh peraturan peraturan yang mengatur keduanya baik surat edaran yang mengatur suara TOA di masjid atau surat edaran mengatur suara gonggongan anjing.
Kamis 24 Februari 2022
Trimulok
0 Komentar