Terima Kasih Inyiak Datuak Tifatul

 


Oleh : Rio Friyadi


Namanya Tifatul Sembiring. Ibunya berasal dari Guguak Tinggi, Nagari Guguak Tabek Sarojo, Agam. Dikaumnya Suku Koto, beliau diberikan gelar Datuak Tumangguang. Darah Minang dan Batak mengalir dalam dirinya sehingga beliau berhak atas pusako dan marga dari Batak. 


Jangan ditanya seberapa Minangnya, hampir tiga jam beliau bicara, saya memperkirakan 80 persen  beliau pakai Bahasa Minang. Tak cukup disitu, beliau juga mempraktikkan sejumlah aksen (logat) dari beberapa daerah di Sumatera Barat. 


Beruntung kali bisa bertemu beliau dua hari kemaren. Sejumlah pengalaman, pemikiran, hingga nasihat-nasihat beliau tentang dakwah beliau bagikan. Dan tak lupa pantun demi pantun yang beliau lontarkan, langsung memancing tawa dan tepuk tangan dari para hadirin. 


Kalau kita kilas balik dengan kiprah beliau sebagai Menkominfo era KIB Jilid 2, mungkin kita akan banyak berterima kasih pada beliau. Pada eranya, kita bisa menikmati kecanggihan teknologi informasi. Waktu itu lelang penggunaan kanal 3G dilakukan, akses komunikasi seluler pada era beliau sudah menyentuh 95% wilayah di Indonesia. Belum lagi beliau sukses memberikan keuntungan pada Negara lebih dari 13 T dari penghasilan bukan pajak. Itu naik sebesar 17% dari tahun sebelum beliau menjabat dan diatas target yang diberikan pemerintah. 


Yang paling fenomenal, beliau menutup satu juta situs porno yang menjadi penyakit bagi pengguna internet terutama dikalangan anak muda. Walaupun aksi beliau ini banyak mengundang protes dari sejumlah politisi waktu itu. Ketegasan Pak Tifatul jangan ditanya, beliau kerap kali adu argumen dengan politisi lainnya baik menjadi menteri maupun jadi Anggota DPR RI saat ini. Celotehan beliau di sosial media sering viral, teranyar ketika beliau menyindir Prabowo yang baru dapat jatah Menteri melalui sebait pantun di Twitter. 


Tentang aktivitasnya di dunia twitter, hingga kini belum ada lagi Menkominfo yang seperti beliau. Mau aktif di twitter dan siap menerima bully-an bahkan cacian.  "Enak zaman Pak Tif  toh?" 


Sebagai seorang politisi, pengalaman Inyiak Datuak Tifatul juga bukan main, pernah menjadi Presiden PKS dan harus mundur karena dapat amanah sebagai Menteri. Terakhir beliau sukses mengantongi lebih dari 120 ribu suara pada Pemilihan Legislatif 2019 lalu di Dapil Sumatera Utara. 


Kehadiran Pak Tifatul dalam kancah perpolitikan Nasional membuat kebanggaan tersendiri bagi orang Minang. Terkhusus bagi warga Agam dan Bukittinggi. Walaupun daerah pemilihan beliau bukan di Sumbar, tapi kontribusi beliau pada Sumbar tak terhenti. Terbukti kemarin saja beliau menginisiasi acara Seminar Nasional yang bertemakan "Bagaimana Orang Minang Mempraktekkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari" sebagai upaya beliau dalam menunjukkan betapa Pancasilais nya orang Minang yang beberapa waktu lalu sempat dipertanyakan. 


Terima kasih Inyiak Datuak, semoga terus memberikan kebanggaan bagi warga Minang.

Posting Komentar

0 Komentar