![]() |
PKSFoto/dhy |
Menikah bukanlah perkara setahun dua tahun, ia adalah ibadah seumur hidup bagi kita seorang muslim. Maka dari itu perlulah setiap individu muslim melakukan persiapan terbaik menjelang pelaksanaan ibadah terpanjang ini. Jangan lagi para single hanya berfokus pada romantisme suami istri saja, padahal persoalan rumah tangga tak melulu tentang cinta-cintaan saja.
Simak 10 tema buku dan kajian yang perlu dipelajari para single sebelum akhirnya memutuskan menikah, agar semakin berkah dan terarah kehidupan pernikahannya kelak.
1. Jodoh Adalah Takdir dan Cerminan Diri Kita
Sejak dalam kandungan ibu, masing-masing diri sudah Allah tetapkan semua rezeki selama hidupnya. Termasuk rezeki perihal jodoh. Jika memahami perihal ini sebagai sesuai janji yang pasti Allah tepati, harusnya setiap muslim mampu untuk senantiasa ber-husnudzon tentang jodoh beserta detail lain perihalnya. Siapakah orang nya, sudah tercantum di Lauhul Mahfuzh. Justru yang terpenting adalah bagaimana cara kita menjemput rezeki jodoh tersebut. Apakah dengan cara yang diridhoi ataukah dengan metode yang Allah murkai.
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah bahwa jodoh adalah cerminan diri. Janji Allah di lain ayat perihal jodoh, adalah tentang Laki-laki baik untuk wanita-wanita yang baik, begitu pula sebaliknya. Maka untuk menjemput sebaik-baik peluang takdir, perlulah masing-masing diri sebelum menikah senantiasa memperbaiki kualitas diri dan ibadahnya. Agar kelak Allah menganggap kita pantas bertemu jodoh kita dalam kondisi terbaik.
Menyadari kedua hal tersebut adalah hal paling mendasar yang perlu dipelajari oleh mereka yang belum menikah, agar hati mereka tenang dan lebih fokus terhadap perbaikan kualitas diri.
2. Visi Misi Berkeluarga dalam Islam
Tidaklah Allah mensyariatkan sesuatu kepada hambaNya hanya sekedarnya saja. Terlebih untuk syariat yang dia gambarkan perjanjian di dalamnya sekuat perjanjian Allah dengan para RasulNya. Ya, menikah adalah Mitsaqon Gholizho, Perjanjian yang kokoh. Maka tentu dibaliknya ada maksud khusus yang berkaitan dengan tugas manusia kepada Rabb nya.
Menikah, harusnya dipahami bukan hanya sebagai sarana menghalalkan hubungan cinta dua insan lawan jenis saja. Melainkan juga perlu dipahami sebagai fondasi dasar perbaikan seluruh manusia di Bumi. Ia adalah sarana beribadah sepanjang hayat, dan juga merupakan jalan untuk menghadirkan generasi-generasi terbaik yang akan menjaga dunia dari kerusakan serta membumikan Kalimatullah di atasnya.
Mempelajari visi misi pernikahan dalam Islam ini juga diperlukan bagi mereka belum ataupun yang akan segera menikah. Jika visi misi sudah lurus, insyaAllah jalan menuju ridho Allah yang akan ditempuh melalui pernikahan sudah tepat jalurnya. Visi misi pernikahan pun jika sudah benar sesuai nilai Islam, bisa lebih dispesifikasikan agar sesuai dengan kapasitas masing-masing pasangan nantinya setelah mulai berumah tangga untuk mengoptimalkan potensi suami-istri.
3. Perbedaan Komunikasi antara Perempuan dan Laki-laki
Laki-laki dan perempuan mempunyai tipe kerja otak yang berbeda, ini mengakibatkan caranya memandang sesuatu juga didominasi oleh hal yang berbeda. Jika salah mengambil cara berkomunikasi antara suami istri akan sering terjadi kesalahpahaman dalam menangkap maksud dan situasi.
Komunikasi yang dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah bisa jadi memperkeruh suasana karena kedua belah pihak tak paham metode terbaik menyampaikan maksud masing-masing kepada pasangannya. Perlulah sangat mempelajari metode komunikasi yang berbeda pada laki-laki dan perempuan, agar lebih efektif dan meminimalisir konflik yang mungkin dipicu akibat salah paham menangkap maksud pembicaraan.
4. Kewajiban dan Hak sebagai Suami, juga Kewajiban dan Hak sebagai Istri
Perlunya masing-masing belajar tentang kewajibannya terlebih dahulu sebelum memutuskan menikah. Barulah memahami hak-haknya sebagai suami ataupun istri. Ini dimaksudkan agar setiap pihak, laki-laki ataupun perempuan, fokus terhadap penunaian kewajibannya sebelum menuntut hak nya. Misalnya, kewajiban suami adalah mendidik istri, maka konsekuensi nya sang istri harus siap dipimpin suami. Tentunya sang suami juga harus mempelajari cara mendidik istri yang benar, sesuai ajaran Islam yang telah diajarkan Rasulullah.
Karena, banyak juga yang sudah menikah namun masih berkutat pada ego pribadi sehingga selalu menuntut hak nya sementara banyak lalai dalam pemenuhan kewajibannya sebagai istri ataupun suami. Jika rumah tangga merupakan gabungan kedua pihak yang tak bisa meredam ego, khawatirlah ibadah sakral bernama pernikahan ini akan sulit dipertahankan dalam waktu lama.
5. Peran Parenting sebagai Ayah dan Ibu
Sosok ayah dan ibu sangat amat dibutuhkan anak-anak dalam tumbuh kembangnya. Masing-masing berperan khusus membentuk prototype sosok wanita dan lelaki ideal di mata anak-anak nantinya. Bagaimana sang anak memperlakukan lawan jenisnya pun dia akan pelajari dari interaksi antara ayah dan ibunya.
6. Ridho Suami pada Orangtuanya, dan Ridho Istri pada Suaminya
Banyak suami yang terkecoh dengan hadirnya keluarga barunya, yakni istri dan anak-anaknya. Para kepala keluarga yang belum memiliki ilmu, kebanyakan memandang tugasnya setelah menikah adalah membahagiakan istri dan anak-anaknya saja. Padahal, perlu dipahami bahwa ridho Allah untuk dirinya masih berada pada ridho kedua orang tuanya, bukan ridho istrinya.
Sedangkan istri, banyak juga yang tak paham, sehingga didapati ada yang membentur-benturkan kepentingan mertuanya dengan kepentingan dirinya sebagai naungan si suami. Tentu ini bukanlah hal baik dan akan mudah memicu konflik antara mertua dan menantu. Perlulah para calon suami istri mempelajari terkait hal ini.
7. Cara Menggauli Istri sesuai Sunnah Rasulullah
Bukanlah hal tabu untuk mempelajari hal ini menjelang pernikahan. Karena ini adalah salah satu syariat yang diatur dalam Islam. Bagaimana suami memperlakukan istri dengan baik dan bagaimana istri mampu merespon ajakan suami terkait kebutuhan biologis dengan benar. Saat keduanya pun sedang berkendala memenuhi hajat biologis tersebut, dibutuhkan juga ilmu agar penyampaian maksud tidak menyakiti salah satu pihak.
Ada pula larangan-larangan dan sunnah-sunnah dalam perihal hubungan suami-istri ini yang diatur dalam Islam, agar berpahala dan berkah mempelajari bab penting satu ini juga jangan terlewat.
8. Bagaimana Interaksi Menantu dan Mertua yang ideal menurut Islam
Tak jarang, karena beda latar belakang dan kebiasaan, banyak menantu dan mertua yang mengalami masalah komunikasi. Banyak pula menantu yang merasa dihakimi oleh mertuanya setelah menikah ataupun akhirnya merasakan tinggal bersama. Di sisi lain, banyak juga mertua yang gregetan melihat tingkah menantunya yang kurang cekatan dalam melakukan tugas kerumahtanggaannya.
Jikalau setiap menantu dan mertua belajar mencintai satu sama lain sebagaimana mencintai orang tua dan anaknya sendiri, maka kesalahan-kesalahan yang ada akan dikoreksi dengan cara yang tulus dan penuh pertimbangan, dan kebaikan satu sama lain akan senantiasa terngiang-ngiang karena hati yang telah Allah dekatkan.
9. Hakikat Harta dalam Islam serta Manajemen Keuangan dalam Keluarga
Tak dipungkiri, menikah dan kehidupan setelahnya membutuhkan biaya yang tak sedikit. Akan banyak uang yang akan dibutuhkan. Namun, harta dalam Islam dipandang bukan sebagai tujuan. Ia hanya jalan untuk semakin taat kepada Allah. Jangan sampai, karena kebutuhan membengkak dan pendapatan tak memadai akhirnya memilih jalan tak halal mencari nafkah untuk anak-istri.
Jika paham hakikat harta, rezeki sudah diatur dan tak akan tertukar. Tugas manusia berikhtiar semampunya, tunaikan hak-hak orang lain yang ada dalam harta kita, jangan mubadzir dalam membelanjakannya, dan terus bersyukur dengan apa yang telah dipunya. Maka sebelum menikah butuh ilmu tentang persepsi harta, agar tujuannya bukan dunia tapi berkah dan RidhoNya.
10. Innerchild atau Membasuh Luka Pengasuhan
Luka pengasuhan di masa lalu banyak menjadi problema setelah menikah dan punya anak. Maka dari itu, bagi mereka yang menyadari adanya ganjalan terkait ini segeralah mencari solusi menyembuhkannya. Mengikhlaskan pelan-pelan masa lalu yang telah Allah hadirkan untuk diri. InsyaAllah akan berbuah hikmah jika telah ikhlas menerima masa lalu tersebut. Niatkan ikhtiar penyembuhan ini agar sisa-sisa luka pengasuhan tersebut tak merusak komunikasi kita dengan suami dan anak-anak ke depannya, agar terputus sudah siklus luka pengasuhan ini di kita saja tak berlanjut ke anak cucu nantinya. Kita jadikan lingkungan keluarga kita mampu mencetak sebaik-baik generasi yang Islam punya.
Itu tadi adalah 10 tema buku dan kajian yang perlu disimak para single sebelum akhirnya memutuskan menikah. Berilmu sebelum beramal adalah kewajiban. Agar amal menjadi penuh berkah dan bernafas panjang karena telah mengakarnya kepahaman. Selamat berproses calon pengantin idaman!
Fath
0 Komentar