Ditulis oleh: Kang Thoriq
Pernah gak sih, anda atau kenalan
anda yang mengalami akun WhatsApp-nya diretas atau dibobol? Kalau pernah,
berarti anda dan saya senasib wkwk. Tapi, yang mengalami pembobolan akun
WhatsApp bukan saya, melainkan salah satu keluarga saya. Nah, pada artikel ini
saya ingin membagikan pengalaman, tips dan pencegahan agar akun WhatsApp tidak
kembali dibobol.
Pengenalan
Belakangan ini marak chat-chat masuk yang mengatasnamakan kasir (dari salah satu minimarket) yang memberitahukan bahwa (katanya) ada pelanggan yang top-up lalu si kasir ini salah input nomor, alhasil kode top-up itu terkirim ke nomor kita (lewat SMS). Namun, isi pesan itu bertuliskan aksara Thailand dan terdapat angka (yang disebut kode OTP). Karena ketidak-tahuan kita serta kelalaian kita, maka kita dengan santainya mengirimkan kode tersebut ke si kasir ini dan dalam sekejap, boom! Kita terkeluar dari akun WhatsApp kita sendiri. Ada yang mengalami?
Imbauan dari Kominfo
Karena aksi seperti ini marak dan
kerap terjadi di masyarakat, akhirnya Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia memberikan imbauannya sebagai berikut:
Namun, imbauan ini saya rasa
kurang karena imbauan ini hanya cukup sampai “Jangan dibalas” yang berarti kita
diimbau untuk tidak menghiraukan saja tanpa ada tindakan pencegahan untuk
kedepannya. Nah maka dari itu, saya ingin memberikan tips mencegahnya,
penasaram?
Pencegahannya
Kejadian mendapatkan pesan sms
seperti itu tidak bisa dicegah. Bisa saja kita mendapatkan pengalaman yang sama
di kemudian hari. Yang perlu diperhatikan adalah kita harus lebih cerdas menjaga
akun WA agar tidak mudah dicuri orang lain.
Mengenal istilah Autentikasi 2 Faktor
Berbicara menjaga akun digital,
ada istilahnya Autentikasi 2 Faktor atau Two-factor
authentication atau dikenal juga dengan 2FA. Apasih Autentikasi 2 Faktor ini?
Jadi, Autentikasi 2 Faktor adalah metode untuk mengonfirmasi identitas yang
diklaim pengguna dengan menggunakan kombinasi dari dua faktor yang berbeda: 1)
Sesuatu yang mereka tahu, 2) Sesuatu yang mereka miliki.
Nah, sesuatu yang dimaksud ini
adalah biasanya berupa kode yang hanya diketahui si pemilik akun.
Apakah password saja kurang?
Jawabannya adalah iya, karena
password itu hanya sebagai kode akses masuk yang mana baik anda ataupun orang
lain yang tahu password anda, maka dapat mengakses. Sementara 2FA, adalah
memastikan bahwa yang mengakses ini hanya anda seorang saja.
2FA ini pengaplikasiannya banyak,
ada yang berupa Biometrik (seperti sidik jari atau pengenalan wajah) namun
kebanyakan menggunakan kode unik atau PIN yang dapat kita atur.
Menerapkan metode 2FA di akun WhatsApp
Jadi, setelah mengetahui apa itu
2FA, sekarang gimana sih memasang 2FA di akun WhatsApp kita? Caranya cukup
mudah.
Buka Aplikasi WhatsApp anda.
Di pojok kanan atas terdapat
titik tiga, nah klik titik tiga tersebut
Pilih Setting (Setelan)
Pilih Account (Akun)
Pilih Two-Step Verification (Verifikasi 2 Langkah)
Pilih Enable (Aktifkan)
Masukkan PIN anda sebanyak 6
digit
Konfirmasi ulang PIN yang tadi
anda masukkan
Terakhir, jika anda nanti
sewaktu-waktu lupa pin anda, maka WhatsApp akan membantu memulihkannya melalui
email anda. Ini opsional, anda dapat tekan “Skip” atau “Lewati” jika tidak
ingin memasukkan email anda. Tapi, jika anda ingin memasukkan email anda, maka
ketikkan email aktif anda.
Konfirmasi ulang email aktif yang
anda masukkan tadi.
Pencet “Done” atau “Selesai”
untuk mengakhiri
Voila, Selamat Autentikasi 2
Faktor anda telah terpasang di WhatsApp anda. Kini, jika misal ada yang
berhasil masuk ke WhatsApp anda, setidaknya dia tidak dapat ngutak-ngatik
WhatsApp anda karena terhalang oleh Autentikasi 2 Faktor yang anda pasang!
Catatan!
Setelah anda mengaktifkan 2FA ini, kadang-kadang ketika anda membuka WhatsApp anda, akan muncul pop-up atau isian untuk memasukkan PIN anda. Untuk ini tidak masalah, anda cukup masukkan saja PIN yang telah anda atur sebelumnya setelah itu tidak akan terjadi masalah. Hal ini terjadi (pop-up tersebut) karena sistem WhatsApp akan mengecek apakah yang membuka WhatsApp anda (di hp anda) ini benar-benar anda atau orang lain, dan pengecekan ini terjadi secara berkala. Sekali lagi, kalau ada pop-up memasukkan PIN, isi saja tidak apa-apa.
Sampai jumpa di tips berikutnya!
0 Komentar