Mengapa Visi atau Tujuan Hidup Penting?

PKSFoto/Syahroel

 

Mengapa visi atau tujuan hidup penting?


Karena hidup tanpa visi atau  tujuan sama dengan hidup tanpa arti dan arah. Hampa mudah terombang-ambing dalam kebingungan hingga akhirnya tersesat dalam rimba kehidupan.

 

Sebagai seorang muslim, visi besar kita adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

 

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

 

Urgensi Misi dan Perencanaan

 

Jangan percaya pada  ungkapan biarlah hidup bagai air yang mengalir. Iya kalau mengalirnya ke danau yang jernih. Jika sebaliknya, bagaimana?

 

Jadi, setelah kita memiliki visi besar dalam kehidupan ini, selanjutnya pastikan kita memiliki misi dan perencanaan dalam kehidupan.

 

Gambaran tentang tampilan masa depan dalam kehidupan kita. Terkait karir, pekerjaan, keluarga, dan kontribusi sosial kita.

 

Firman Allah SWT;

 

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. Al-Hasyr: 18)

 

Gambaran hidup inilah yang akan senantiasa menggairahkan kita untuk melakukan sesuatu sekaligus mengarahkan kita kepada tindakan yang lebih tepat, lebih baik, lebih terukur dan lebih seimbang.

 

"The best way to predict the future is to create it" (Abraham Lincoln)

 

Perencanaan dibuat untuk mencapai itu semua secara bertahap dan berkesinambungan. Ada proses manajerial, tata kelola yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Timeline).

 

Dari perspektif iman, membuat perencanaan dari niat baik yang ingin kita lakukan dalam kehidupan adalah bagian dari amal sholeh itu sendiri.

 

Baru merencanakan saja, sudah mendapatkan pahala kebaikan yang sempurna. Apalagi jika berhasil dilaksanakan, maka pahalanya akan menjadi berlipat-lipat.

 

Dalam hadits, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ

 

"Sesungguhnya Allah mencatat berbagai kejelekan dan kebaikan lalu Dia menjelaskannya. Barangsiapa yang bertekad untuk melakukan kebaikan lantas tidak bisa terlaksana, maka Allah catat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bertekad lantas bisa ia penuhi dengan melakukannya, maka Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya sampai lipatan yang banyak.” (HR. Bukhari dan Muslim ).

 

Urgensi Doa

 

Kemudian jangan lupakan doa. Mohonlah kepada Allah di waktu-waktu yang mustajab. Karena doa adalah kekuatan. Bahkan takdir pun dapat dirubah dengan doa. Demikianlah besarnya karunia Allah kepada hamba-hambaNya. Diberikan tanpa batas dan tanpa perhitungan.

Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd...

Apalagi dimasa pandemi covid-19 saat ini yang mengakibatkan krisis di berbagai bidang kehidupan kita. Doa menjadi kekuatan dan tumpuan harapan untuk hadirnya pertolongan Allah SWT.

 

Maka, di awal tahun baru 1433 Hijriyah ini, sudahkah kita mempersiapkan visi, misi, dan perencanaan dalam hidup?

 

Sudahkah kita mempersiapkan doa-doa terbaik di waktu mustajab?

 

Karena keadaan kita di masa depan, bisa diprediksi dari bagaimana cara kita menjalani hidup saat ini.

 

Selamat Tahun Baru

1433 Hijriyah

"Kullu 'am wa antum bil-khoir"

Hadanallaah wa iyyaakum Bu ajma'in.

 

Tahun baru momentum perubahan. Hijrah dan Merdeka!

 

Adhi Mahamel

Relawan Literasi PKS Lampung

Posting Komentar

0 Komentar