Ambulans PKS Jogja, 12 Kali dalam Sehari Angkut Jenazah Covid 19. Semoga Relawannya diberikan Kesehatan



Indonesia mengumumkan 31.189 kasus baru Covid 19 pada Selasa (6/7/2021). Kini total kasus 2.345.018 orang pernah terpapar. Kasus sembuh bertambah 15.863 orang jadi total yang sembuh sudah 1.958.553. Kasus aktif jadi 324.597 orang. Yang mencengangkan, dalam sehari itu ada 728 orang meninggal dunia. Ini rekor baru selama pandemi.


Anggota PKS di berbagai daerah masih terus berupaya, turun langsung sebisa mungkin ikut menangani dampak Pandemi Covid 19. Dampak kesehatan maupun dampak ekonomi.

 

Bagi DPW atau DPD yang sudah memiliki armada ambulans, langsung menurunkan ambulansnya untuk mengantar warga ke rumah sakit, hingga mengantarkan jenazah ke pemakaman Covid 19.

 

Di Berbah Sleman Yogyakarta ada Beni dan Ridho yang dua pekan ini makin sibuk mengurus ambulans PKS. Beni mengenal dunia kerelawanan saat menjadi relawan PKS di musibah Tsunami Aceh tahun 2006. Tahun 2014, ia yang punya usaha di bidang transportasi, mulai mengawali layanan antar pasien gratis dengan mobilnya. Waktu itu masih berupa mobil biasa belum diformat ambulans.

 

Kemudian ia bertemu dengan Ridho yang merupakan Ketua DPC PKS Kecamatan Pleret Bantul. Keduanya punya visi yang sama terkait dengan pelayanan transportasi pasien. Kebetulan Ridho juga pernah menjadi sopir ambulans.

 

Ridho punya keinginan kuat untuk mewujudkan mobil ambulans. Kini keinginan itu terwujud.

 

“Sejak awal Pandemi kami sudah bekerjasama dalam layanan ambulans pasien Covid-19,” kata Ridho.

 

Koordinasi dilakukan di rumah pak Beni yang memang sudah lama menjadi basecamp relawan. Beni juga merekrut relawan lainnya dari kader dan simpatisan PKS bahkan ada juga dari kalangan non partisan.

 

Mereka mengaku intensitas pergerakan makin meningkat akhir-akhir ini. Di gelombang kedua Pandemi Covid 19 permintaan angkutan pasien dan jenazah meningkat. Dua pekan terakhir, tim setiap harinya melayani kurang lebih 12 trip. Mayoritas jenazah Covid-19.

 

Tim tidak memungut dana sepeserpun dari layanan ini meski ada satu dua pengguna yang memberikan dana ala kadarnya.

 

“Dengan keterbatasan itu, tim hanya fokus pada pengangkutan jenazah dari rumah sakit sampai makam. Untuk petugas pemakaman dilakukan tim lain. Prinsipnya jika dikasih kami terima dan kalau tidak dikasih kami tidak minta. Alhamdulillah ada yang memberi kami gunakan untuk dana operasional yang rata-rata minus," jelas Beni.

 

"Semoga Allah SWT, Rabb semesta alam memberi balasan yang sebaik-baiknya untuk para relawan, dan semoga Allah memberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan serta yang paling utama, memberikan mereka kesahatan fisik dan psikis.”

 

 Videonya: klik di sini 

Posting Komentar

0 Komentar