Alat Fogging Mahal? Coba Alternatif Ini!



Belakangan ini banyak informasi yang bermunculan bahwa banyak warga Kota Bekasi yang terjangkit DBD (Demam Berdarah Dengue). Sayangnya penanganan pembasmian nyamuk sebagai hewan yang membawa penularan ini sering kali jauh dari harapan warga. Ketika melapor ke dinas terkait sering kali mendapat jawaban harus menunggu daftar antrian alat dan petugas foger (pengasapan).

 

Karena antrian yang cukup panjang ini warga sering kali potong kompas. Warga sering mengadukan masalah ini ke PKS. Hal ini sering membuat kader-kader PKS kewalahan menerima aduan permohonan bantuan penanganan DBD. Beberapa Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS di Kota Bekasi memang ada yang memiliki inventaris alat foging ini, tetapi banyak juga yang belum memiliki karena harganya masih terbilang mahal. Untuk alat sistem pengasapan ini di toko online harganya 9-12 jutaan.

 

Nah untuk mensiasati mahalnya alat pengasapan nyamuk DBD ini sebenarnya ada solusi alternatif yang lain. Pemberantasan nyamuk yang selama ini menggunakan pendekatan fogging atau pengasapan sebenarnya bisa dicoba dengan sistem penyemprotan. Selain itu pula harga alatnya cukup terjangkau dikisaran 40-60 kapasitas 3 liter dan 160 ribu rupiah kapasitas 5 liter.

 

Fogger VS Sprayer

 

Fogger

Berat mesin fogger kapasitas 2 liter manual dikisaran 2 kg. Sedangkan mesin fogger ukuran besar dalam keadaan kosong dikisaran 7,5 Kg. Mesin fogger kecil berbahan bakar gas ukuran tabung gas kompor kemping. Sedangkan mesin fogger besar berbahan bakar bensin. Cairan kimia utama yang digunakan untuk membasmi nyamuk adalah cairan insektisida yang dioplos minyak solar.

 
Sprayer

Berat alat semprot kecil kapasitas 3 liter keadaan kosong dikisaran 500 gr 700 gr.  Sedangkan ukuran 5 liter dikisaran 1 Kg-1,5 Kg.

 

Plus Minus Fogger dan Sprayer

Sistem pengasapan sebenarnya lebih efektif untuk membasmi nyamuk DBD karena karakter pengasapannya dinamis. Asap itu yang akan mengejar-ngerjar dan membasmi nyamuk tersebut. Petugas fogging hanya bertugas mengeluarkan asap saja setelah itu urusan nyamuk biar urusan asap. Tetapi kelebihan ini justru menjadi sisi kekurangan juga. WHO melansir sejumlah efek samping yang merugikan kesehatan bagi orang orang di sekitar yang menghirup asap tersebut. Terutama resiko kesehatan yang lebih besar bagi petugas fogger. Berbeda halnya dengan sistem penyemprotan. Cairan yang disemprotkan bisa dikatakan bersifat statis. Cairan hanya menyebar ke arah yang ditargetkan saja. Bila disemprotkan ke titik tertentu cairan tersebut tidak bisa maju atau mundur atau bergeser sendiri ke arah lain. Bisa dikatakan petugas semprot sendiri yang mengejar ngejar nyamuk-nyamuk tersebut. Makanya petugas harus jeli memprediksi tempat persembunyian nyamuk. Tapi ini lah yang jadi kelebihan sistem penyemprotan karena petugas semprot bisa lebih menjaga jarak dengan cairan yang disemprotnya.

 

Hal lain yang menjadi perbedaan lainnya adalah kendala yang sering dialamai mesin fogging adalah macet atau mampetnya saluran mesin fogging. Biasanya cairan insektisida yang masih tertinggal di pipa saluran sering mengendap lalu mengkristal dan menjadi penyebab macetnya mesin fogger. Sadangkan untuk alat semprot lebih minim mengalami macetnya saluran penyemprotan karena cairan insektisida keluar tak terjadi pengendapan.

 

Harga alat semprot memang lebih murah dibandingkan mesin fogging. Namun untuk cairan pengisi sebaliknya. Bila mesin foging ukuran 2 liter menggunakan pertamina dex 20 ribu plus gas ukuran kompor kemping 20 ribu total 40 ribu bisa untuk mengakukan pengasapan wilayah satu RT. Sebaliknya untuk sistem penyemprotan 700 ml cairan insektisida seharga 27.500 yang dijual dipasaran hanya cukup untuk melalukan penyemprotan 1-2 rumah saja.


Santoso

Bekasi Utara 

Posting Komentar

0 Komentar