Penakluk Waktu



Tak ada waktu yang terbuang. Semua hanya terkembali pada sang penakluk waktu. Siapa dia? 

Diri kita masing-masing.


Sejatinya diri kitalah yang paling bisa mengatur seberapa berkualitas waktu yang dimiliki. Terkadang waktu jeda seakan tak terlihat menjadi sepotong waktu berharga.


Hari itu saya tergelitik ketika melihat Mas Yahya, seorang kader PKS Jetis, di sela-sela menunggu acara Penutupan Rakerda DPD PKS Bantul Yogyakarta, nampak begitu asyik menyimak mushafnya; mengisi waktu dengan membaca Al Qur'an. 


Kebayang kan, di bawah pohon cemara yang teduh dan debur pantai sesekali terdengar, menambah kesyahduannya dalam menikmati surat cinta-Nya. Selain mengisi ruang ketenangan hati, dalam sela waktu itu pula ia mungkin mengisi pundi amalnya dengan tilawah. 


Memasuki bulan Ramadhan yang setiap waktunya berharga, tentu kita harus menyiapkan hati yang suci agar keindahan dan keberkahannya bisa kita dirasakan dari pertama kali adzan Maghrib di bulan Ramadhan terdengar. 


Dan Ramadhan ini adalah sebuah kumpulan dari waktu. Bagaimanakah kita akan menaklukan waktu yang dimiliki? 

Memenangkannya dengan ibadah ataukah melewatkannya dengan kealpaan?


Oleh : Anunk Salsabila

Posting Komentar

0 Komentar