Sisi lain dari seseorang selalu menarik untuk dicermati.
Apalagi kalau menyangkut seorang public
figure seperti mantan presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman (MSI).
Sosok MSI yang saat ini sebagai salah satu Wakil Ketua Majelis
Syura PKS ternyata memiliki sisi unik yang tak banyak orang tahu.
Tentang masa kecil Mohamad Sohibul Iman dikupas dalam acara
Aher-MSITalks yang diunggah akun Instagram @pk_sejahtera Jumat (16/4/2021). Ia
menceritakan caranya bergaul semacam remaja kepada Kabid Humas DPP PKS Ahmad
Mabruri @brurmabrur dan anak muda dari Garuda Keadilan @fauzantabd
MSI menceritakan masa kecil hingga lulus SMA, dihabiskannya
di wilayah Kota Tasikmalaya. Pria cerdas yang merupakan adik walikota Bandung
saat ini, Oded Danial, selalu rangking atas di kelasnya. Bahkan pernah menjadi siswa
teladan tingkat provinsi Jawa Barat. Karena kejeniusannya tersebut, sempat diberikan
janji manis Gubernur kala itu, Aang Kunaefi untuk kuliah gratis di ITB. Namun sayang
hal itu hanya isapan jempol belaka.
Sebagai pemuda yang
humble, MSI yang semasa kecilnya disapa Iman, tak mau terbelenggu hanya
berteman sebatas anak santri, tak segan bergaul dengan siapa saja. Berbaur dengan
teman-temannya yang suka merokok, dan berbagai tipe teman lainnya. Namun satu hal
yang dia pegang, boleh bergaul dengan siapa saja tapi tak mau terpengaruh dengan
hal negatif sang teman. Ketika diajak ke tindakan yang tak benar harus mampu
menolak tegas.
Sejak SD hingga SMP, ternyata dirinya suka ditugaskan kakeknya
membikin linting rokok. Walaupun kakeknya perokok, namun beliau selalu berpesan
pada cucunya ini agar tak ikut-ikutan merokok. Semakin dilarang, justru yang
namanya anak muda selalu muncul rasa ingin mengetahui dan
mencoba-coba mengisap rokok yang memang hasil lintingannya tersebut.
Iman kecil klepas-klepus asap rokok dihembus sambil mencari jawab,
enaknya dimana ya? “Jangankan nikmat, yang ada lidah rasa sepat.”
Naasnya selagi dia uhuk-uhuk berkali-kali, Sang Kakek
mengamati. Kontan saja mencurigai. Begitulah drama masa kecil Iman.
Beranjak remaja, nilai-nilai Islam sudah tertanam. Ia pun
menyadari bahwa tak hanya bersalah pada Sang Kakek, tapi melanggar larangan
Allah ketika mencoba merokok. Memang tak tersirat dosa, tapi merokok itu bisa
mengakibatkan rusaknya paru-paru bahkan lebih dari itu. Nah, setiap perbuatan
yang merusak ada pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
Semasa SMP dan SMA ini, ajakan merokok semakin berdatangan
dari teman-temannya. “Gua udah nyoba ngerokok,
tapi gua gak cocok batuk mulu,” demikian ungkapnya saat memberi jawaban pada teman-temannya
yang sempat menyebut dirinya sebagai anak yang kurang gaul.
Prinsip bergaul luas tapi harus berani tegas, tetap Iman
pegang ketika melanjutkan kuliah di Jepang. Ternyata, dengan dia berterus
terang tak menenggak minuman keras justru diapresiasi teman disana. Terbukti
tetap diundang pesta. Kedatangannya
tetap disambut akrab dengan segelas jus buah pengganti Sake, minuman tradisi di
sana.
"Mencari pertemanan silakan buka seluas-luasnya, tapi harus
memiliki standar nilai yang kita jaga," demikian MSI memberi penjelasan
yang dikutip dari Instagram @pk_sejahtera. Prinsip seperti inilah yang harus dimiliki
oleh semua anak muda, agar kehidupannya tak keblinger.
----------------------------------------------
Tiesna Sutisna Reli Kota Cirebon
Frieda Kustantina Reli
Kota Bandung
0 Komentar