"Mbak Lina Terima Kasih"



Aku pertama kali bertemu Mbak Lina saat acara Komunitas Gerakan Anti Miras (Genam).  Ia orang pertama yang mau ngobrol dengan Aku. Kami sempat-sempatnya saling curhat padahal baru saja kenalan. 

Saat itu almarhumah sedang mengandung Yazid. Setelahnya interaksi kami makin sering, tapi hanya di dunia maya. Aku sempat membeli beberapa kerudung Mbak Lina atau biasa disapa Tami, sebelum Allah mengujinya dengan sakit bertahun-tahun. Sebuah penyakit langka bernama Kondrosarkoma


Saat suami Aku, Eko Waluyo (alm) mengidap sakit. Sempat aku menyerah ketika mengurusnya. Mbak Lina sempat menanyakan tentang keadaan dirinya.


Masturoooh, suami sakit apa? Semoga dikuatkan dalam menemani dan berjuang hingga sembuh yaaaa!



Aku menjawab pertanyaannya, saat itu aku teringat tentang dirinya yang kuat dan tabah terkait penyakit yang diderita dirinya.


“Aku pun merasa begitu, ujian hidupku serasa begitu berat, ingin rasanya ku menyerah tapi jika aku mendengar kondisi Mbak Tami saat ini, rasanya ujianku baru secuil,” kataku saat itu. 


Mbak Lina makin membuatku tenang dengan jawabannya saat itu. 


Semua diuji dengan kesanggupannya sayang :) InsyaAllah kita semakin dikuatkaaaaan 😘


Aku yang tadinya sempat menyerah, jadi kuat kembali untuk mengurus sakit suami Aku. Saat itu, aku yakin, Eko Insya Allah sembuh.


Kini, Mbak Lina sudah tiada, jantung aku serasa berhenti mendengar itu, kaki sempat lemas. 


Mbak, sekarang sudah nggak sakit lagi. Sudah sembuh. Nama mbak akan selalu diingat dalam doa-doaku.


Terima kasih

Masturoh 

Posting Komentar

0 Komentar