Kisah Imat-Amat: Istighfar di Trotoar

PKSFoto: Adhy_syaef


Imat dan Amat duduk di trotoar Jalan KH Noer Ali Bekasi. Mereka saling mendiamkan. Bukan karena sedang marahan, tapi masing-masing sibuk berdzikir. 


Kebetulan pagi itu jalanan sepi. 


Tetiba Amat mencolek Imat. "Im, denger, ga?" Imat berhenti berdzikir lalu mencoba mencari tahu apa yang dimaksud Amat. "Orang nyanyi?", tanyanya memastikan.


Amat menganggukkan kepalanya. "Kasihan, yak. Hare gene dipake buat nyanyi-nyanyi ga jelas. Mana pales lagi." Imat gantian mengangguk-angguk.


Sejurus kemudian, Imat mencolek Amat. "Am, tadi baca dzikir apa?" Amat menjawab, "Biasa aja. Tasbih, tahmid, tahlil, takbir. Kenapa?"


Imat tersenyum, "Kita lanjut dzikirnya. Tapi sekarang ganti pake istighfar." Amat mengangkat sebelah alisnya, "Kenapa ganti?"


Imat menjawab sambil menundukkan kepala, "Tadi kita udah bikin dosa. Ngomongin orang."


Astaghfirullah...

Astaghfirullah...

Astaghfirullah...


"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, *dan janganlah ada di antara kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik.* Dan bertakwalah kepada Allah, Sungguh, Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang." (Al Hujurat: 12)


Kuy kita manfaatkan waktu buat berdzikir...


Toto Abi Ihsan

Posting Komentar

0 Komentar