Jangan Tambah Pengeluaran dan Timbangan Berat Badan di Ramadhan

PKSFoto/Donny


Makanan di bulan Ramadhan bisa dibuat sederhana. Penyesuaiannya hanya ada di growth mindset. Yaitu bahwa malam hari bukan waktu 'balas dendam' untuk makan yang tidak bisa dimakan di siang hari. Tidak ada yang mewajibkan harus ada es buah, cendol, kolak di hidangan pembuka. Kalaupun buat variasi, tak harus tiap hari. Begitu juga dengan snack. Diadakan sesuai kebutuhan asupan bukan sekedar pemanis lidah. 

Berbuka dengan air putih atau teh hangat itu nikmat luar biasa. Makan malam dihidangkan seperti biasanya dengan menu seimbang karbohidrat, protein, vitamin dan sesuai kebutuhan gizi. Dengan catatan tidak berlebihan dalam makan minum. Tubuh kita sangat cerdas mengolah asupan untuk pertahanan diri selama puasa. Sehingga tak perlu cemas akan lemas. Kecuali kita yang malas, maka lemas.


Hidangan sahur pun sebisanya dibuat simpel. Hingga para ibu tidak sibuk di dapur saat dini hari, di mana waktu yang sangat baik untuk qiyamullail dan membaca Al Qur'an. Jangan sampai para ibu sudah terbangun di sepertiga malam terakhir namun habis waktunya cuma mengolah lodeh, sayur bayam, ayam teriyaki dan segala rupa. 


Makan sahur tak harus banyak. Karena cadangan makanan ketika berbuka masih tersedia. Makan sahur simpel saja. Misal telur dua butir, bisa rebus, omelet atau apapun. Bisa buah misal beberapa iris pepaya dan sebuah pisang. Lalu variasi dengan melon, semangka, jeruk dan banyak buah di negeri tropis ini. 


Bisa juga semangkuk sayuran mentah seperti kol, timun, tomat, wortel, lettuce, selada bokor, seledri. Tinggal pilih 2-3 macam saja sekali menu. Bisa juga variasi dengan brokoli atau bunga kol kukus. Tempe tahu pun bisa pilih dengan dikukus lalu diaduk dengan sayuran mentah dan ditabur saus pilihan. Bisa mayonaise, saus wijen, minyak zaitun, VCO, kucuran jeruk nipis dan apa saja sesuai selera. Semua ini bisa disiapkan hanya 15 menit. 


Bila memang ingin mengeluarkan budget lebih banyak, alokasikan untuk memberi buka puasa keluarga lain. Jadi pengeluaran yang lebih itu, bisa dirasakan nikmatnya oleh orang lain. 

Tapi sayang kalau waktu habis hanya untuk memasak. Kecuali kalau lagi berhalangan puasa, bolehlah disambi bikin kue kering. 😊


So sebelum buat menu makanan Ramadhan, coba pastikan dulu alokasi waktu kita untuk sholat fardhu, qiyamullail dan baca Al Qur'an. Sholat fardhu dan wirid masing-masing 10-15 menit jadi total 50-75 menit, qiyamullail 2-3 jam, baca Qur'an 2-3 jam. Selebihnya bebas. Kalau dihitung ternyata hanya 5-7 jam. Masih ada sisa 17-19 jam yang bisa buat pekerjaan lain. Dikurangi tidur 7 jam, ada 10 jam buat aktivitas bebas. 


Selamat mengoptimalkan waktu di bulan Ramadhan.

Bulan yang hanya sekali setahun kasih diskonan dan gratis pahala.

Jangan cuma sale di mall aja ramenya ya.


Wulan Saroso

Sekretaris Departemen Kajian Perempuan, Anak dan Keluarga 

BPKK DPP PKS 

Posting Komentar

0 Komentar