Ketidaksudian dan Spirit Bandung Lautan Api


Munas Gema Keadilan telah usai. Saat penutupan, Saya menyampaikan bahwa Bandung Lautan Api layak menjadi spirit pemenangan Partai Keadilan Sejahtera di tahun 2024. Sepertinya tidak berlebihan saya menganalogikan hal itu karena Munas Gema Keadilan berdekatan dengan peringatan Hari Bandung Lautan Api yang jatuh hari kemarin.


Sekarang, mari sejenak kita kembali ke masa lalu, ke momentum heroik nan dahsyat itu.


Baru sekejap Indonesia menghirup kemerdekaan, pasukan sekutu di bawah komando Kolonel McDonald datang ke Kota Bandung membawa misi penjajah karena diboncengi NICA. RAF (Royal Air Force) meraung-raung di langit Kota Bandung seraya melemparkan kertas-kertas ultimatum agar tentara Indonesia mengosongkan Kota Bandung paling lambat 24 Maret 1946 pukul 24.00WIB dan masyarakat harus mundur sejauh 11 km dari titik nol.


Suasana mencekam. Pasukan TRI (Tentara Republik Indonesia) tak sebanding dengan pasukan sekutu dan NICA. Perdana Menteri Syahrir mengarahkan untuk menuruti kemauan sekutu, namun MBT (Markas Besar Tentara) di Yogyakarta memerintahkan untuk mempertahankan Kota Bandung.


Kolonel Nasution sebagai Panglima Divisi Siliwangi memutuskan taktik bumi hangus. Ia memerintahkan tentara untuk membumihanguskan gedung-gedung pemerintahan di Kota Bandung agar musuh tak berdaya karena gedung-gedung tersebut tidak bisa digunakan.


Ternyata, warga pun melancarkan aksi heroik dengan membakar rumahnya masing-masing karena tak sudi Kota Bandung diduduki penjajah kembali. Penjajah pun kehilangan harapan karena tidak bisa menduduki Kota Bandung.


Taktik bumi hangus ini adalah bagian dari strategi gerilya Nasution yang kelak digunakan juga dalam perang melawan penjajah di tahun 1948.


Peristiwa heroik itu dikenal dengan Bandung Lautan Api yang merupakan ekspresi ketidaksudian warga Kota Bandung gedung-gedung dan bangunan di Kota Bandung digunakan oleh penjajah.


Spirit Bandung Lautan Api adalah ketidaksudian rakyat Kota Bandung gedung-gedung pemerintahan dan rumah-rumah mereka dikuasai oleh penjajah, pencuri dan pendzalim. Spirit ini layak untuk terus digemakan, termasuk dalam momentum-momentum yang menentukan masa depan bangsa seperti Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024.


Spirit Bandung Lautan api saat ini bisa berupa ketidaksudian gedung-gedung pemerintah diisi oleh para penipu yang hanya memperkaya diri dan menyedot kekayaan negara. Hal ini perlu terus dipupuk dalam jiwa masyarakat.


Kita tentu saja tidak perlu membakar gedung-gedung pemerintahan dan rumah warga. Kita cukup membakar semangat mereka untuk bersama-sama memperjuangkan masa depan agar keadilan tegak di bumi nusantara dan ibu pertiwi pun tersenyum kembali.


Gerilya yang kita lakukan adalah menyapa satu persatu hati masyarakat, terutama pemuda Indonesia, agar mereka menyadari jati dirinya, memahami hak-haknya dan bersiap sedia bersama-sama berjuang meneruskan spirit para pejuang terdahulu dengan memenangkan keadilan di Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024.


Presiden Gema Keadilan

Dr. Indra Kusumah

Posting Komentar

0 Komentar