Cerita Unik Tentang Rumah Makan Dibalik Pemira PKS Serpong Utara



Setiap menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) di Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Serpong Utara, cerita unik tentang rumah makan yang menjadi tempat menggelar acara Muscab kerap diperbincangkan dalam acara. 


Entah kebetulan atau karena anomali apa, semua rumah makan yang pernah dipakai untuk kegiatan PKS Serpong Utara, baik untuk kegiatan Muscab dan kegiatan kepartaian lainnya selalu berakhir menyedihkan, tutup karena bangkrut atau gulung tikar karena sepi pembeli. 


Sebut saja, pada tahun 2011, Muscab DPC PKS Serpong Utara diselenggarakan di Rumah Makan Mang Kabayan. Tak lama dari kegiatan Muscab, warung makan yang terletak di Jalan Raya Serpong, Pakualam tersebut tutup. 


Kemudian, di tahun 2015, Muscab Serpong Utara diselenggarakan di Roti Bakar (Rotpang) di Jalan Graha Raya, Pakujaya. Sekitar setahun sesudahnya, usaha kuliner tersebut juga gulung tikar. 


Selain itu, medio 2015-2020, DPC PKS Serpong Utara kerap menggunakan Rumah Makan Ayam Pinang, Kelurahan Jelupang sebagai tempat pertemuan acara kepartaian. Kini, rumah makan ini juga sudah tidak ada tanda-tanda buka kembali. 


"Tapi yang jelas, hingga kini PKS Serpong Utara terus bersinar dan bisa terus eksis, ketimbang rumah makan tersebut yang tidak bisa bertahan lama," kata Slamet Suwanto, Ketua DPC PKS Serpong Utara saat ditemui usai acara Pemira (pemilihan raya) calon pengurus baru DPC di Rumah Makan Ruang Hijau, Pondok Jagung Timur, Ahad (28/2/2021) sore. 


Ketua DPC bergelar Doktor Ilmu Pemerintahan ini, mengawali karir politik sebagai Sekretaris DPC PKS Serpong Utara sejak tahun 2011.


Ia menceritakan, saat itu, di Serpong Utara  baru terbentuk 1 grup unit pembinaan kader, sehingga jumlah kader masih sedikit.


"Sehingga target utamanya adalah memperbanyak jumlah kader," ujar pria yang akrab disapa Slamet ini.


Kemudian, pada periode 2015-2020, Dosen salah satu universitas swasta di Tangerang ini mengemban amanah sebagai Ketua DPC Serpong Utara. Selama 10 tahun kepemimpinannya, ia bertekad membangun kinerja partai. 


Dan terbukti, dengan soliditas seluruh kader, target memperbanyak kader pun tercapai. Tercatat, pada periode 2011-2014 sudah terbentuk tujuh grup unit pembinaan kader, dan sekarang sudah terbentuk 12 unit pembinaan. 


"Ini tentu atas anugerah Allah SWT dan kerja keras seluruh kader dalam membuat program rekruitmen," jelas Slamet.


Kader-kader PKS Serpong Utara juga berhasil membentuk berbagai komunitas. Dari komunitas belajar baca Al Quran hingga klub olahraga (futsal dan panahan) yang terbukti juga menjadi daya tarik untuk menarik masyarakat menjadi anggota/simpatisan PKS. 


Slamet mengakui, kompetisi politik di Kecamatan Serpong Utara memang berat.  Banyak kalangan yang mengatakan, bahwa Daerah Pemilihan (dapil) Serpong Utara itu sebagi "Dapil Neraka."


Disebut Dapil neraka, lantaran Kecamatan Serpong Utara yang masuk kedalam Dapil ll ini, pada Pemilu 2019 lalu hanya memiliki kuota 5 kursi dan akan menjadi rebutan 15 Parpol Pemilu.


Belum lagi, parpol kawakan yang memiliki tokoh-tokoh kuat yang ikut bertarung pada pemilu kemarin. Sementara, kader PKS hanya bermodal pas-pasan. 


Tapi berkat karunia Allah SWT, kerja keras dan kolektifitas gerak bareng seluruh kader, membuat PKS Serpong Utara bisa memperoleh satu kursi untuk DPRD Kota Tangsel. Dengan perolehan suara sebanyak 6.458 suara. Dan dalam jejak politik di Serpong Utara, baru periode ini, PKS Serpong Utara memiliki wakil di parlemen. 


"Alhamdulillah akhirnya bisa pecah telor juga," ucapnya penuh syukur. 


Di akhir obrolan, Slamet berharap, Rumah Makan Ruang Hijau yang menjadi tempat berlangsungnya Muscab PKS Serpong Utara makin maju, berkembang, dan sukses. Ia pun berkelakar, semoga ini bukan anomali, nasibnya tidak seperti rumah makan sebelumnya, tapi terus berkembang seperti PKS Serpong Utara. 


Cipto Reli 

Posting Komentar

0 Komentar